Mohon tunggu...
Nurhidayati Gasa
Nurhidayati Gasa Mohon Tunggu... Lainnya - -

perkenalkan nama saya Nurhidayati, saya kuliah di fakultas FKIP di jurusan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Warna-warni Multibudaya Indonesia

22 September 2020   12:54 Diperbarui: 22 September 2020   13:02 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan manusia tidak terlepas dari interaksi satu sama lain. Manusia merupakan makhluk sosial dan saling membutukan satu sama lain. Sama halnya dengan saya sebagai makluk sosial tentu saya juga memiliki teman atau sahabat untuk bersosialisasi. Seperti sebuah quotes "setangkai bunga mawar bisa menjadi temanku dan seorang sahabat bisa menjadi duniaku", oleh sebab itu dapat diartikan apalah artinya hidup tanpa sahabat. Sulitnya hidupnya tanpa sahabat, ibarat pelangi tanpa warna merah, maka tidak akan sempurna warnanya. Seperti warna-warni multibudaya Indonesiaku. Sahabat-sahabatku dari suku yang berbeda, tetapi hadirnya membuatku selalu ingin mendengar dan berbagi cerita tentang siapa kami.

       Saya sangat senang bisa berteman bahkan bersahabat dengan teman yang berbeda suku bangsa karena kita sebagai bangsa Indonesia yang dikelilingi lebih dari 700 suku bangsa dari Sabang sampai Merauke menurut saya itu hal biasa kita alami dan itu sangat menyenangkan karena kita bisa bertukar ide dan sharing tentang suku masing-masing. Berbicara tentang sahabat saya jadi ingat sahabat-sahabat saya ketika di SMA, sahabat-sahabat dari berbagai suku seperti suku Tidung, suku Jawa, suku Toraja, suku Banjar, suku Bugis, dan lain-lain. Sahabat-sahabat saya ini sering sekali membagikan cerita dari suku masing-masing. Peran mereka sangat besar sekali dalam keidupan saya sehari-hari mulai dari memperhatikan adat dan kebiasaan mereka, membuka mata saya tentang multibangsa di Indonesia, mengajarkan saya cara menghormati adat kebiasaan dan kepercayaan suku lain, dan masih banyak lagi. Selama bersahabat dengan mereka banyak sekali kesan dan pesan yang saya dapatkan sala satunya saya sangat bersyukur dapat mengenal mereka, berteman dengan mereka,mau mendengarkan cerita saya, selanjutnya pesan saya adalah jangan pernah persahabatan ini rapuh hanya karna perbedaan.

       Selanjutnya, saya sebagai warga negara Indonesia sangat peka dan sadar bahwa kita tinggal di negara multibudaya, ditandai dengan beragamnyanya jumlah suku di Indonesia. Hal tersebut sangat tercermin saat saya SMA dimana dalam satu kelas ada berbagai macam suku bangsa meskipun berbeda tetapi kami saling mengormati. Tidak pernah menjelekkan suku satu sama lain.

       Selain itu saya terkadang membayangkan bagaimana jika dalam satu kelas yang berisi berbagai macam suku dapat mengajarkan bahasa daerah masing-masing, pasti sangat seru !. Saya pribadi setuju jika penggunaan bahasa daerah diadakan disekolah, tapi bukan di jam pelajaran melainkan bisa saat santai dengan teman-teman, waktu istirahat, atau pembentukan ekstrakulikuler bahasa daerah untuk melestarikan bahasa daerah kita agar tidak tertelan zaman yang semakin canggih ini dan dapat meneruskan warisan nenek moyang kita.

       Selanjutnya membahas pendapat saya mengenai penting nya pembelajaran bahasa daerah disekolah. Seperti yang kita tahu di sekolah kita menggunakan bahasa Indonesia, berinteraksi dengan teman pun menggunakan bahasa Indonesia.Bahasa daerah seharusnya tetap menjadi salah satu bahasa yang diajarkan kepada kita. Bagaimanapun, kita adalah agen pewaris bahasa daerah. Jika kita tidak mau mengajarkan bahasa daerah pada anak seusia kita, bisa jadi bahasa daerah pun akan punah seiring dengan berjalannya waktu.Selain itu banyak sekali manfaat mempelajari bahasa daerah seperti : bahasa adalah warisan budaya, bahasa adala kekayaan, bahasa adalah sandi, menguasai banyak bahasa membuat kita cerdas.

      Dari pernyataan-pernyataan diatas pasti ada yang bertanya "bagaimana seharusnya kita berinteraksi dengan teman yang berbeda suku bangsa?"yaitu dengan menghormati, menghargai, dan tidak membeda-bedakannya karena seperti yang kita tahu Indonesia adalah negara majemuk (terdiri atas beragam suku bangsa dan budaya).

       Di zaman modern seperti ini banyak sekali persaingan antar negara khususnya bisnis. Bisnis antar negara harus menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional dan wajib dikuasai di era modern seperti sekarang karena perdagangan internasional tidaklah mungkin menggunakan bahasa daerah.sebagian orang banyak yang kesulitan mempelajari bahasa Inggris karena terkesan asing dan sulit. Padahal ada banyak sekali cara belajar bahasa Inggris. Bahkan saya pribadi sangat tertarik mempelajari bahasa Inggris dengan menggunakan metode berbasis multibudaya Indonesia, dengan melukis batik misalnya. Karena selain belajar bahasa Inggris kita juga bisa belajar multibudaya Indoneisa meskipun terkadang terjadinya perdebatan antara guru dan siswa terkait dengan pola pikir seperti ini.

       Terkadang perdebatan guru dan siswa sering terjadi karena pendapat yang berbeda dan cara pikir yang berbeda, bagaimana menyelesaikannya ? hmm... jawabannya adalah dengan cara baik-baik, lemah lembut,dan tidak saling memotong pembicaraan saat lawan bicara sedang menjelaskan sesuatu. Perbedaan pendapat sering terjadi dan itu hal biasa.

        Ada faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan pendapat seperti : gagasan dan ide dari setiap orang yang berbeda, pemahaman tentang sebuah masalah yang berbeda satu sama lain, sudut pandang yang berbeda. Ada banyak sekali cara mengindari cek-cok akibat beda pendapat seperti : saling mempelajari perbedaan, dengarkan lawan bicara sepenuh hati, dan lain-lain.

Saat saya duduk di bangku SMA saya mempelajari tentang Antropologi yaitu ilmu-ilmu tentang manusia, dari pelajaran tersebut saya menemukan cara-cara maupun saran-saran dari beberapa ahli tentang mempertahankan keutuhan multibudaya suatu bangsa, yaitu ada pada bab Integrasi Bangsa. Berikut saran dari pelajaran Antropologi yang saya tangkap dari bab Integrasi agar kita selalu menjaga persaudaraan dan persatuan dalam keidupan multibudaya Indonesia yaitu deangan cara pendidikan multikultural. Mengapa ? karena Pendidikan multikultural sebagai proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah masyarakat plural. Dengan pendidikan multikultural, diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial, sehingga persatuan bangsa tidak mudah retak. Multkulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya, atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralisme budaya sebagai suatu corak kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat menjadi pengikat dan jembatan yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan termasuk perbedaan kesukubangsaan dan suku bangsa dalam masyarakat multikultural. Dalam konteks Indonesia, yang dikenal dengan muatan yang sarat kemajemukan, maka pendidikan multikultural menjadi sangat strategis untuk dapat mengelola kemajemukan secara kreatif, sehingga konflik yang muncul sebagai dampak dari transformasi dan reformasi sosial dapat dikelola secara cerdas dan menjadi bagian dari pencerahan kehidupan bangsa ke depan.

Sekian tulisan saya untuk hari ini semoga para pembaca suka, semoga bermanfaat dan mohon saran dan kritikannya :) saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya.

       

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun