Mohon tunggu...
Nur Hidayati
Nur Hidayati Mohon Tunggu... Guru - Wanita yang sedang berusaha menjadi lebih baik

Be a grateful wife of Akas Anggita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Permainan Edukatif dalam PAUD

1 April 2016   19:54 Diperbarui: 12 April 2016   12:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di kelas membutuhkan metode pengajaran yang tepat untuk mengantarkan kegiatan pembelajaran yang dicita-citakan, ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan menghambat proses pembelajaran yang akan berdampak terhadap perkembangan psikologi peserta didik. 

Prinsip dakam pembelajaran memandang bahwa tidak ada satupun metode yang paling ideal untuk semua tujuan pendidikan. Untuk itu tidak dapat dihindari bahwa seorang guru hendaknya melakukan penggabungan terhadap lebih dari satu metode pembelajaran dalam praktiknya di lapangan. Oleh karena itu seorang guru dituntut harus mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran yang relevan dengan situasi dan suasana pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik (kognitif, afektif, dan psikomotorik).

Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilih permainan untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah: Pertama, keselarasan materi dan jenis permainan, dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan dan kesulitan dalam penentuan permainan yang tepat sehingga daam penerapannya peserta didik akan lebih mudah dalam melaksanakannya. Kedua, kondisi peserta didik artinya anak didik merupakan subyek pendidikan yang juga mempunyai kemampuan yang masih terbatas, sehingga guru harus mampu melihat seberapa besar kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik baik secara fisik maupun psikis. 

Ketiga, kondisi lingkungan yaitu untuk menentukan permainan apa yang akan dipilih sebagi metode dalam pembelajaran dengan melihat kondisi sarana dan prasarana. Keempat, kegiatan terdahulu atau variasi permainan yang akan dijadikan metode dalam pembelajaran sebaiknya dilakukan variasi permainan terdahulu, agar anak lebih tertarik dalam mengikuti permainan selanjutnya. Kelima, alikasi waktu, guru juga harus memperhatikan alokasi waktu yang ada, mengingat padatnya kegiatan-kegiatan yang lain.

Adapun bentuk permainan edukatif dalam pendidikan anak usia dini secara praksis adalah sebagai berikut: Pertama, bermain imajinasi yaitu permainan tanpa menggunakan alat permainan, bentuk permainannya fantasi dan fiksi yang semua permaianan bersifat seakan-akan. Kedua, permainan konstruktif yaitu permainan yang berbentuk membangun sesuatu dengan mengkoordinasikan antara alat yang satu dengan yang lainnya, misalnya membangun rumah-rumahan dengan menggunakan alat yang berbeda-beda. Ketiga, permainan latihan yang memainkan sesuatu benda sebagai bahan untuk mengerti dan memperluas pengetahuan, dengan latihan anak akan lebih mahir dan mampu menggunakan permainannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun