Mohon tunggu...
Nurhidayat
Nurhidayat Mohon Tunggu... Freelancer - IG : Kanghamal

Rasanya menuliskan apa saja yang ada dipikiranku membuatku mengenal siapa diriku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terungkap: Bahaya Tersembunyi di Balik Produk-produk Terkenal, Kita dalam Ancaman Besar

24 Agustus 2023   09:28 Diperbarui: 24 Agustus 2023   09:30 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Revolusi Lokal: Membangun Masa Depan Indonesia di Era Globalisasi
Pernahkah kalian berpikir, saat usia 17-an tiba, kalian sudah merasa merdeka, namun masyarakat lain belum merasa demikian? Belakangan ini, saya membagikan pemikiran ini. Kita saat ini sedang terlibat dalam sebuah perang yang tak kasat mata, sebuah bentuk penjajahan era modern di mana kita berada dalam posisi yang cukup tertinggal. Lawannya? China. Saat ini, China mungkin terlihat stagnan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi mereka telah menjajah negara-negara lain. Indonesia, kita, menjadi sasaran empuk di mana konsumerisme kita diperas habis-habisan oleh China. Dan ini baru tahap awal.


China: Mengendalikan Perekonomian Dunia

Src : Dall E
Src : Dall E
Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa China saat ini memegang peranan kunci dalam ekonomi dunia. Mereka adalah negara dengan perkembangan ekonomi tercepat kedua di dunia. Namun, ini adalah pertanda yang perlu kita perhatikan. Selama dua tahun terakhir, China terjebak dalam pertumbuhan yang melambat, terutama di dalam negeri mereka sendiri. Sebagai tanggapan, mereka telah memutuskan untuk menjajah negara-negara lain. Indonesia, dengan populasi yang besar dan laju konsumsi yang tinggi, menjadi target utama mereka.

Mengapa Produk Lokal Kita Terancam Punah
Ketika kita melihat lebih dekat, kita akan menyadari bahwa sebagian besar raksasa teknologi dan perusahaan e-commerce seperti TikTok, Shopee, Xiaomi, Vivo, Oppo, dan banyak lainnya yang mendominasi pasar Indonesia adalah perusahaan asing. Mereka telah ada di Indonesia hanya dalam beberapa tahun, tetapi mereka berhasil mengalahkan merek-merek lokal yang telah beroperasi selama puluhan tahun. Merek-merek ini bahkan telah menduduki peringkat 1, 2, atau 3 dalam pasar Indonesia.

Trojan Horse: Perusahaan-perusahaan yang Disembunyikan
Namun, yang lebih mencolok adalah kemunculan perusahaan seperti TikTok dan Skintific. TikTok, yang mungkin banyak yang menganggapnya sebagai perusahaan lokal, ternyata memiliki akar yang jauh lebih dalam. Di balik layar, perusahaan-perusahaan ini memiliki hubungan erat dengan China, meskipun mungkin disembunyikan dengan baik. Pertanyaannya adalah, apakah ini merupakan bagian dari rencana tersembunyi untuk merusak ekonomi konsumen Indonesia?

Belajar dari Kesuksesan China
Untuk memahami bagaimana China bisa mengambil alih pasar dengan cepat, kita harus memahami perjalanan mereka. Pada tahun 1970-an, China mengalami kelaparan massal yang mengakibatkan kematian jutaan orang. Namun, dalam waktu 40 tahun, mereka berhasil meningkatkan PDB per kapita mereka hingga 9%. Cara mereka melakukannya adalah dengan membuka diri terhadap investasi asing, membangun infrastruktur, teknologi, dan sistem pendidikan yang kuat. Mereka menginvestasikan uang asing ke dalam ekonomi mereka, menciptakan pekerjaan, dan meningkatkan taraf hidup warganya.

Kegagalan Kita Sendiri
Namun, masalahnya adalah, kita sedang kehilangan perang, dan itu adalah kesalahan kita sendiri. Kita harus mulai bangun dari bawah. Kita harus mendukung produk-produk lokal, mendukung UMKM, dan mendukung inovasi. Pemerintah juga harus memberikan insentif untuk industri lokal dan pendidikan yang lebih baik. Swasta harus berperan aktif dalam memajukan produk-produk lokal.

Panggilan untuk Revolusi Lokal
Inilah saatnya bagi kita untuk bangun dari tidur panjang kita. Kita harus melihat kenyataan bahwa kita tidak boleh kalah dalam perang ini. Kita tidak boleh membiarkan ekonomi kita hancur oleh negara lain. Inilah saatnya untuk melancarkan revolusi lokal. Mari bersama-sama menjalani revolusi lokal ini, sebelum kita kehilangan segalanya. Ini adalah panggilan untuk kita semua. Mari berjuang bersama membangun masa depan Indonesia di era globalisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun