Kreativitas tidak datang dengan sendirinya, iya dibangun lewat lingkungan yang membebaskan alam pikir dan memberikan ruang sebebas-bebas nya untuk mengeksplorasi apa yang ada disekitar. Tapi kebebasan yang kebablasan juga menghilangkan jati dirinya sebagai manusia.
Manusia punya sisi lemah yaitu ketidakpuasan pada kepemilikannya. Sehingga muncul sikap serakah dan tidak pernah merasa cukup. Itu dia kenapa LGBT itu harusnya dikaji lewat kacamata ini, biar tidak memberi ruang Playing Victim bagi mereka.
Kita melihat betapa banyak propaganda tentang Pro-kontra LGBT di mana-mana, tak terkecuali di piala dunia 2022 di Dubai ini. Mereka mengklaim bahwa mereka ingin untuk tidak didiskriminasi. Tapi jelas, diskriminasi berbeda dengan "ketidakwajaran." Hal yang "tidak wajar," layak dikatakan "Tidak wajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H