Mohon tunggu...
Nur Hidayah Rahmawati
Nur Hidayah Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Halo! Nama saya Nur Hidayah Rahmawati. Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Revolusi Industry 4.0 dan New Society 5.0

29 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 29 Juli 2021   08:02 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/society5_0e-1.jpg

Dengan adanya Society 5.0, kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau yang kita sering sebut dengan AI dapat mentransformasikan Big Data yang sudah banyak tersebar dan terkumpul pada internet yang dapat diimplementasikan dengan alat/benda yang dapat membantu pekerjaan manusia (Internet of Things) atau yang sering disebut dengan IoT. Lalu, apa yang harus kita persiapkan untuk menghadapi hal tersebut?

Kemampuan utama yang dibutuhkan untuk menghadapi Society 5.0 yaitu adalah kemampuan untuk memecahkan masalah kompleks dan dapat berpikir secara kritis dalam kehidupan agar dapat menjadi problem solver bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas. Selain itu juga, kepekaan sosial dan kreativitas juga tidak kalah pentingnya. Hal tersebut dapat point penting dalam membangun sebuah sistem yang cerdas.

Dalam menghadapi Society 5.0, pendidikan adalah hal yang paling utama dalam membangun dan membentuk SDM yang sangat handal dan berkompeten yang mampu bersaing secara global. Karena pada dasarnya, untuk membangun sebuah sistem yang pintar dibutuhkan SDM yang ahli dan dapat berpikir krisis untuk menyelesaikan masalah yang akan dihadapi dan juga untuk memonitoring pekerjaan AI atau robot agar tidak melenceng ke arah yang salah dan dapat nenimbulkan kerugian.

Industry 4.0 vs Society 5.0

Belakangan ini, banyak yang menyinggung soal teknologi yang semakin up to date. Seperti kecerdasan buatan (artificial intelligent). Yang jika dipadukan dengan internet of thing (IoT) akan mampu mengolah jutaan data (big data) menjadi suatu keputusan atau kesimpulan. Dari perkembangan teknologi tersebut yang sangat pesat, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada pro dan kontra masyarakat untuk menghadapinya.

Dari hal-hal yang berkaitan dengan Industry 4.0 dan Society 5.0, banyak sekali dampak yang akan terjadi. Salah satunya adalah jika dahulu masyarakat lebih suka naik angkutan umum atau ojeg, namun sekarang masyarakat lebih memilih ojeg online maupun angkutan umum lainnya yang berbasis digital seperti taksi online. Karena adanya perubahan era digital tersebut, masyarakat harus siap dalam menanggapinya. Untuk itu diperlukan problem solving yang sangat rinci dikarenakan mungkin ada beberapa pihak yang merasa dirugikan oleh adanya perubahan era digital tersebut, seperti berkurangnya lapangan kerja karena tenaga kerja manusia sudah digantikan oleh AI, maupun saat masyarakat lebih memilih untuk belanja online dibandingkan belanja di toko terdekat.

Namun, hal-hal tersebut dapat dijadikan solusi seperti misalnya toko-toko yang awalnya ramai pembeli, sekarang menjadi sepi. Oleh karena itu toko tersebut membuat akun toko online yang sudah terintegrasi dengan internet dan dapat menjual barang-barangnya secara online tanpa harus menyewa toko yang besar dan bagus. Kemudian jika ada seorang pengangguran atau orang-orang yang memiliki modal tapi masih bingung untuk membuka usaha, orang-orang tersebut dapat diberikan pelatihan mengenail teknologi misalnya pengangguran tersebut mengikuti pelatihan untuk membuat aplikasi mobile. Dan untuk orang-orang yang ingin membangun usahanya dapat diberikan pelatihan untuk membuat sebuah startup yang akan membutuhkan orang-orang yang ahli di bidangnya, misalnya seperti pengangguran yang telah mendapatkan pelatihan membuat aplikasi mobile tersebut dapat bekerja sama dengan orang yang membuat sebuah startup dan mengembangkan aplikasi dan usahanya masing-masing.

Karena banyaknya peminat dalam bidang IT tersebut akan menjadi "battle royale" dalam mencari lapangan kerja, namun di sisi lain banyak juga startup yang dibangun untuk memberikan lapangan pekerjaan yang lebih. Hal tersebut dapat menjadi sebuah kerjasama yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Yang menjadi pertanyaannya adalah, Apakah semuanya akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan? Jawabannya tentu saja bergantung dari cara memanajemen semuanya, apakah akan menjadi sebuah dampak yang buruk, atau malah dapat memberikan banyak sekali manfaat yang didapatkan.

Seperti yang telah dibahas diatas, tentunya kita semua sudah tahu, bahwa saat ini perkembangan telah Memasuki Era Revolusi Industry 4.0 & Society 5.0. Masyarakat perlu memahami apa yang terjadi saat era digital dan teknologi berkembang dan masyarakat juga diharapkan untuk dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya.

Nur Hidayah Rahmawati_Mahasiswa Universitas Siber Asia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun