Mohon tunggu...
Nurhidayah Nirwana
Nurhidayah Nirwana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Sosiologi dan Antropologi dengan program studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UNNES Giat 5 Desa Mejasem Barat Lakukan Inovasi Sampah Organik Menjadi Pupuk

10 Agustus 2023   23:19 Diperbarui: 10 Agustus 2023   23:25 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 19 Juli 2023 

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang lakukan inovasi  pemanfaatan sampah limbah organik menjadi pupuk organik cair melalui program kerja UNNES Giat di Desa Mejasem Barat. Sebagai upaya mengurangi limbah sampah rumah tangga yang semakin menumpuk dan menimbulkan beberapa masalah kebersihan, pemanfaatan limbah organik perlu dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah disekitar lingkungan masyarakat. 

Pemanfaatan limbah sisa sayuran sebagai pupuk organik cair merupakan salah satu upaya pengurangan sampah. Adapun limbah sampah yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik diantaranya sisa sayuran, buah, dan sampah organik lainnya yang difermentasi dengan campuran EM4 serta air.

Cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan sisa sayuran yaitu pertama siapkan sisa limbah sayuran yang kemudian dipotong-potong kecil, selanjutnya masukan limbah sayuran ke dalam wadah untuk di fermentasi yang ditambahkan air secukupnya. Selain air, EM4 juga dicampurkan dengan perbandingan 1:1 dan diaduk rata. Tambahkan gula merah yang sudah dihancurkan atau dicairkan. Butuh 7 hari untuk proses fermentasi, di pastikan wadah tersebut tertutup dengan rapat agar proses fermentasi berhasil. Setiap harinya wadah tersebut harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang terkandung dan agar tidak meledak. Setelah 7 hari, hasil limbah dapat disaring dan digunakan.

Pupuk tersebut dapat digunakan untuk penyubur tanaman seperti sayuran, tanaman obat, buah, dan tanaman hias. Di dalam pupuk organik cair tersebut terkandung 0,5%-1,5% nitrogen; 0,2%-0,8% fosfor, 1,0%-3,0% kalium;0,1%-0,5% unsur mikro; >2% bahan organik. Manfaat dari pupuk organik cair sisa limbah sayuran diantaranya menyediakan nutrisi bagi tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.

Dokpri
Dokpri

"Pemanfaatan limbah sampah organik perlu dilakukan untuk mendorong pengurangan menumpuknya sisa limbah sayuran rumah tangga. Inovasi dari mahasiswa UNNES sangat bermanfaat bagi kita". Menurut Ibu Umi sebagai Ibu RW 001 Mejasem Barat.

Diharapkan dengan adanya inovasi tersebut, masyarakat dapat terbantu dan lebih produktif untuk mengolah sampah organik rumah tangga secara mandiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun