Mohon tunggu...
Nur Hidayah Nasution
Nur Hidayah Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Public Health USU 2013

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Seseorang Itu Cerminan dari Temannya

13 Februari 2016   11:41 Diperbarui: 13 Februari 2016   13:44 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rasulullah pernah menasihatkan untuk berteman dengan seorang penjual minyak wangi, sebab kita akan bisa membeli minyak wangi darinya, jika tidak sanggup membeli maka kita bisa saja diberinya minyak wangi, jika kita tidak dapat memberi dan diberi minyak wangi, maka setidaknya kita akan kecipratan bau wanginya. Begitu jugalah sebaliknya jangan berteman dengan seorang yang bekerja di tungku api, sebab ia akan membakarmu, jika tidak engkau akan mendapat bau tidak enak darinya.

Perkataan Rasulullah tersebut bisa menjadi pegangan bagi kita bagaimana kita harus berteman, bersahabat, bergaul, karena teman adalah orang yang tentunya akan sangat dekat dengan kita, menemani hari-hari kita, sehingga sedikit banyaknya kita akan kecipratan bagaimana sikap dari orang yang kita kawani tersebut.

Ada orang yang awalnya tidak merokok kemudian berteman dengan perokok jadi ikut-ikutan perokok, ada orang yang awalnya boros kemudian berteman dengan seorang yang pakai memanajemen keuangan akhirnya bisa memanajeman keuangannya, ada orang yang awalnya tidak mau shalat kemudian berteman dengan orang yang rajin shalat lambat laun akan mau dan rajin shalat, begitulah urgensinya seorang teman, sangat mempengaruhi kualitas dan pola pikir seseorang, karena satu sahabat akan memperngaruhi sahabat yang lain, dan sahabat yang lain akan mempengaruhi sahabat yang satu, sehingga kawan akan sangat mempengaruhi prestasi dan kualitas diri kita, karena berteman itu saling menarik, saling memengaruhi.

Memilih teman dalam Islam adalah sesuatu yang sangat penting, sebab agama seseorang bisa dinilai dari agama sahabatnya, tidak perlu menilai orang lain, nilai saja sahabatnya karena itulah nilai keimanan dirinya.

Lalu bolehkan kita berteman dengan non muslim? Jika sekedar berteman, bertegur sapa diperbolehkan, namun tidak untuk menjadikan mereka kawan akrab, tidak menjadikan orang kafir sebagai orang terdekat yang dicintai dan tidak menjadikan mereka orang kepercayaan yang melebihi Mukmin.

Kita boleh bergaul dengan siapa saja, tapi yang harus diingat adalah jika bergaul ataupun berteman akan ada saling menarik dan memengaruhi, sehingga harusnya kita bergaul dengan orang baik sehingga kita juga kecipratan baiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun