Dalam rangka meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW, MAN Pemalang  menggelar Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 H, bertempat di Masjid Baitul Hikmah MAN Pemalang, Selasa (21/2/2023).  Event  akbar ini digelar atas kerjasama Ikatan Remaja Masjid (Irma) dan Boarding School Darul Ashfiya MAN Pemalang.
Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 H mengusung tema "Semangat Isra Miraj Wujudkan Generasi Milenial Taat Ibadah". Acara ini dipenuhi gema pembacaan Maulid Simtudduror dan Sholawat Nabi dengan iringan musik hadroh Irma--Hikmatul Hasan  dan Hadroh Boarding School Darul Ashfiya MAN Pemalang. Selain itu, kegiatan ini juga diselingi pidato berbahasa Arab oleh Ittaqi Tafuzi Syahara Ramadhani Alaiki Salamullah, dan pidato berbahasa Inggris oleh  Riza Tazkiyatul Rahma, kedua siswa tersebut dari kelas XI Agama.
Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Bulan Rajab 1444 H ini adalah bulan yang sangat bersejarah bagi perjalanan syiar dan dakwah Islam. Dengan adanya peringatan Isra Miraj diharapkan umat Islam hkususnya guru, karyawan, dan siswa MAN Pemalang akan selalu mengingat sejarah Islam.
"Siswa MAN Pemalang adalah santri-santri hebat, menjadi orang Islam yang hebat, Islam yang moderat. Dengan peringatan Isra Mijar ini, bapak ibu guru dan anak-anakku sekalian menjadi siswa atau santri-santri yang punya karakter, karakter yang baik, mengerti sejarah Islam, menjadi pelajar ahli historis," jelas H. Ahmad Najid dalam sambutannya. Dalam kesempatan tersebut, Kepala MAN Pemalang juga mengajak untuk terbiasa memperingati Isra Miraj. Dengan peringatan ini diharapkan sudah mengerti bahwa peristiwa Isra Miraj sebagai awal perintah-Nya akan kewajiban sholat 5 waktu. Di madrasah ini kita budayakan sholat 5 waktu, sholat berjamaah.
Senada dengan H. Ahmad Najid, dalam tausiahnya K.H. Zaenal Musthofa mengimbau kita menjadi orang yang cinta kepada sholat 5 waktu yang dikerjakan secara berjamaah. "Isra maknanya perjalanan Baginda Rosul dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Miraj sendiri merupakan naiknya nabi dari Masjidil Aqsha naik ke langit ketujuh ke Sidaratul Muntaha. Dan akhirnya berjumpa dengan Alloh. Nabi diperintahkan sholat lima puluh waktu sehari semalam. Setelah turun ke langit ke-6 berjumpa Nabi Musa, atas saran dari Nabi Musa akhirnya sholat menjadi lima waktu.Â
Sholat 5 waktu belum pernah terjadi pada selain umat Nabi Muhammad. Nabi-nabi terdahulu sholatnya hanya sekali. Umat Nabi Adam hanya sholat Subuh saja, umat Nabi Yunus hanya Sholat Isya, umat Nabi Daud hanya sholat Dzuhur, Sholat Ashar diperuntukkan untuk Nabi Sulaiman, jadi umat Nabi Sulaiman hanya Sholat Ashar, sedangkan sholat Maghrib hanya untuk umatnya Nabi Yakub. Lima sholat ini digabung, dikumpulkan, diberikan kepada Nabi Muhammad dan umat-Nya. Alhamdulillah," jelasnya.
"Sholat itu jangan dianggap sebagai beban, sholat itu suatu anugerah kenikmatan. Dengan sholat kita bisa menghadap Alloh SWT, hendaknya kita harus senantiasa dekat dengat Alloh lewat Sholat. Maka sholat sebagai ayat penyambung hati hamba dengan Alloh. Maka kita orang hidupnya ingin bahagia, keharmonisan bisa terbangun dengan baik mana kala kita menjadi orang yang ahli sholat," pungkas pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Pemalang mengakhiri tausiahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H