Apa itu kampus mengajar?
Kampus mengajar merupakan program yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek untuk memberikan pengalaman kepada para mahasiswa agar dapat terjun langsung belajar menjadi mitra guru dalam menciptakan, mengkreasikan, dan mengembangkan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Program ini memfokuskan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah satuan pendidikan sasaran. Program ini menjadi salah satu gerakan untuk mengatasi kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia yang masih di bawah rata-rata atau berada di peringkat terbawah. Maka dari itu, kampus mengajar mengajak mahasiswa untuk bersama-sama berkontribusi dalam pengembangan pembelajaran literasi dan numerasi yang menarik dan efektif dalam situasi saat sekarang ini.
Selain itu, kampus mengajar juga dapat menjadi tempat untuk para mahasiswa mengembangkan beragam keahlian dan keterampilan, dan juga mengasah daya kreativitas mahasiswa dalam menghadapi problem yang ada di sekolah sasaran.
Apa itu literasi?
- Literasi adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol visual, auditori, dan digital mengenai topik lintas disiplin dan keilmuan (ILA, 2016).
- Kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai konteks (UNESCO, 2004).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan literasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi dan mengaplikasikan bacaan baik berupa bentuk visual (yang nampak oleh penglihatan), auditori (mendengar), maupun digital.
Apa urgensi literasi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia?
Literasi merupakan salah satu tolak ukur majunya sebuah negara, tinggi rendahnya literasi dalam suatu negara menggambarkan keadaan masyarakatnya yang maju atau malah tertinggal. Literasi menjadi faktor penting yang patut diperhatikan dalam pendidikan, sebab literasi menjadi kunci untuk dapat mentransferkan ilmu kepada siswa yang kemudian diharapkan menjadi sebuah tindakan yang berpengaruh baik terhadap negara.
Selain itu, literasi yang mumpuni menciptakan dan membentuk manusia-manusia yang berintegritas, berintelektual dan mampu bersaing secara global. Hal ini menjadi alasan utama mengapa literasi sangat dibutuhkan agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam proses mengatasi budaya literasi di Indonesia yang masih begitu dini, Â beberapa tindakan yang telah dicanangkan pemerintah dalam mengatasi rendahnya literasi masyarakat yakni Gerakan Literasi Nasional (GLN), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Taman Bacaan Masyarakat (TBM) seperti perpustakaan keliling, dan juga kampus mengajar yang difokuskan untuk menyasar para siswa di satuan pendidikan sekolah dasar dan menengah pertama. Hadirnya kampus mengajar menjadi salah satu upaya nyata yang disebar di seluruh Indonesia untuk ikut membantu menciptakan gerakan literasi yang memadai.
Referensi:Â