"Nane, Il, bangun woi, kuliah..."Â
Di rumah dulu, Raib tidak terbiasa makan teratur, tapi semenjak ngekost entah kenapa ia lebih sering sakit perut jika telat makan. Maka dari itu, pagi-pagi ia harus sarapan, berbeda dengan Nane dan Lail.Â
Mata kuliah Pak Bo cukup menyenangkan, walaupun sudah tua Pak Bo terlihat bersemangat mengajar. Penjelasannya cukup mudah dipahami dan terstruktur.Â
"Ra, sehabis ini mau kemana?" bisik Nane dari arah belakang.Â
"Ya pulang dong, aku harus tidur siang," tutur Raib terkekeh, kembali mendengarkan penjelasan dosen.Â
"Ra, aku sama Lail mau ke warung dulu nanti, mau ikut tidak?" bisik Nane lagi, Raib mengangguk membalas.Â
"Apa yang membuat kalian sulit menulis latar belakang?" tanya Pak Bo, mahasiswa-mahasiswanya menyerbu mengucapkan keluhan.Â
"Oke, kalau begitu, Minggu depan kalian silakan siapkan latar belakang buatan sendiri, nanti kita analisis apa-apa saja yang kurang," jelasnya, tidak lama kemudian Pak Bo mengakhiri kelas.Â
Sehabis dari warung, tidak seperti yang lain, sibuk organisasi atau sibuk mempersiapkan lomba, mereka bertiga Raib, Nane, dan Lail bergegas pulang. Sehabis dari warung yang membuat Raib tidak habis pikir dengan kelakuan Nane, mereka bertiga kembali ke kostan.Â
"Kebiasaan kamu Nane, habis gajian langsung boros lagi, dasar," ujar Raib melontarkan isi pikirannya sedari tadi.Â
"Selagi bisa beli, kenapa nggak toh?" balas Nane lengkap dengan cengirannya.Â