Pertanian adalah tulang punggung ekonomi di Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini menjadi pemimpin dunia dalam produksi minyak kelapa sawit, yang menguasai sekitar 80% pangsa pasar global. Akan tetapi, seiring dengan potensi besar dalam bidang pertanian, tantangan besar pun muncul. Deforestasi, dampak lingkungan, dan ketidaksetaraan dalam lapangan pekerjaan adalah beberapa di antaranya. Selain itu, lonjakan harga minyak kelapa sawit yang terkait dengan masalah pasokan juga menjadi isu yang semakin mendesak.Â
Namun, saat ini, tampaknya akan ada sebuah inovasi yang cukup menarik dengan adanya kolaborasi antara Terra Drone Corporation, perusahaan teknologi drone asal Jepang, dan startup penyedia layanan penyemprotan dan pemetaan pertanian dengan drone, Avirtech.
Terra Agri, Buka Era Baru Pertanian Presisi
Tidak hanya mengakuisisi Avirtech, Terra Drone juga mendirikan anak perusahaan baru bernama Terra Drone Agri di Malaysia. Dengan label Terra Agri, anak perusahaan ini akan beroperasi di Indonesia dan Malaysia. Hal sekaligus menawarkan peluang besar untuk pertanian presisi di Indonesia dan Malaysia. Mengingat kedua negara ini adalah pemain utama dalam produksi minyak kelapa sawit, komoditas yang berperan besar dalam ekonomi global. Tetapi, mereka juga menghadapi tantangan nyata seperti ketidaksetaraan dalam tenaga kerja, kelangkaan pekerja, dan lonjakan harga minyak kelapa sawit yang terkait dengan masalah pasokan turut memperburuk situasi.
Namun, dengan inovasi yang dihadirkan oleh Terra Agri, Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat menjadi pionir dalam pertanian presisi berbasis teknologi. Ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan mereka, tetapi juga akan membantu petani, dan yang tak kalah penting, melestarikan lingkungan.Â
Prestasi Terra Drone dan Avirtech
Terra Drone telah membuktikan diri sebagai salah satu pemain utama dalam teknologi drone, dengan lebih dari 3.000 proyek survei dan inspeksi yang telah diselesaikan di 10 negara berbeda. Anak perusahaan mereka, Unifly, telah menciptakan solusi Unmanned Traffic Management (UTM) yang sangat diminati di berbagai wilayah.
Avirtech, di sisi lain, telah berperan besar dalam mengubah cara pertanian di Asia Tenggara beroperasi. Mereka memberikan layanan penyemprotan pestisida, pemetaan drone, dan aplikasi kecerdasan buatan yang membantu petani dan perusahaan perkebunan mengurangi kegagalan panen dan biaya operasional hingga 30%. Teknologi drone buatan Avirtech yang mampu terbang hingga 4.000 kali dalam sehari menciptakan efisiensi luar biasa dalam proses pertanian.
Simpulan
Akuisisi Avirtech oleh Terra Drone Corporation dan lahirnya Terra Agri adalah langkah besar dalam menjawab tantangan-tantangan di bidang pertanian di Indonesia dan Malaysia. Ini adalah bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi solusi bagi tantangan-tantangan kompleks seperti ketahanan pangan, dampak lingkungan, dan ketidaksetaraan dalam lapangan pekerjaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H