Apa sih negara adikuasa itu? Negara adikuasa atau negara adidaya merupakan negara yang memiliki kekuasaan besar dimana ia mampu memberikan pengaruhnya dalam skala global. Dimana dapat dilihat dari gabungan antara kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan budaya dengan pengaruh diplomatik yang dapat mempengaruhi negara lainnya.
Di abad ke-15, kebanyakan negara adikuasa berasal dari Eropa yang memiliki armada maritim dan tentara yang kuat. Kekuasaan negara-negara tersebut muncul akibat dari 3G, yaitu Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (pesebaran agama Nasrani). Pelayaran mencari rempah merupakan awal mula imperialisme bangsa Barat sebelum abad ke-18.
Asal Usul Negara Adikuasa
Istilah negara adikuasa ditetapkan pertama kali pada tahun 1944 selama Perang Dunia untuk mengidentifikasi negara dengan status tertinggi yang mampu menantang dan bertarung satu sama lain dalam skala global.
Menurut Nicholas Spykman seorang ahli geostrategis Belanda-Amerika dalam serangkaian ceramahnya pada tahun 1943 tentang bentuk potensial dari tatanan dunia baru pasca perang, memunculkan istilah dalam politik adikuasa.
Menurut William TR Fox seorang professor kebijakan luar negeri Amerika pada tahun 1944 setahun setelah pernyataan Nicholas Spykman, menjelaskan konsep adikuasa untuk mengidentifikasi kategori kekuatan baru yang mampu mempengaruhi skala global.Â
Menurutnya Amerika Serikat, Uni Soviet, dan juga Imperium Britania merupakan tiga negara adikuasa yang muncul selama Perang Dunia . Namun karena selama perang Imperium Britania mengalami masalah keuangan, politik, dan colonial yang serius, itu membuatnya tidak dapat menandingi Amerika Serikat dan Uni Soviet setelah Perang Dunia selesai. Sehingga pada akhirnya kerajaan Inggris mengurangi proyeksi kekuasaan globalnya secara bertahap selama abad ke-20.
Hancurnya Status Negara Adikuasa
Krisis Suez
Krisis Suez pada tahun 1956 merupakan awal dari berakhirnya periode Inggris sebagai negara adikuasa. Krisis Suez merupakan puncak melemahnya finansial Inggris setelah Perang Dunia , Inggris tidak bisa mengejar Kembali kebijakan luar negerinya pada pijakan yang sama tanpa mengorbankan konvertibilitas mata uang cadanganannya sebagai kebijakan utama.
Pembubaran Uni Soviet
