Mohon tunggu...
Nurhayati Bima
Nurhayati Bima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kerjasama, berkolaborasi antar kampus, membangun minal belajar siswa, membuat program unggul unutk sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muhammadiyah sebagai Gerakan pendidikan

11 Januari 2023   08:25 Diperbarui: 11 Januari 2023   08:46 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tema Muktamar Muhammadiyah 2022
Acara Muktamar Muhammadiyah 2022 mengusung tema "Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta". Adapun, tema Muktamar 'Aisyiyah ke-48 adalah "Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa".


Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH. Ahmad Dahlan dalam memurnikan ajaran Islam yang menurutnya banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini juga sebagai dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha.

Setelah 1 Abad Muhammadiya Berdiri di tanah Air banya sekali yang sudah organisasi ini dedikasikan untuk perkambangan di bangsa ini dan salah satunya Muhammadiya sebagai Gerakan Pendidikan. Pembaharuan yang terjadi di Muhammadiyah memang tidak terlepas dari sumbangan dari Kyai besar Ahmad Dahlan. Beliau juga di kenal sebagai perintis pendidikan modern yang memadukan pelajaran agama dan umum dengan mengintegrasikan iman dan kemajuan, sehingga menghasilkan sosok generasi muslim terpelajar yang mampu hidup di zaman modern tanpa terpecah kepribadiannya. 

Lembaga pendidikan Islam modern bahkan menjadi ciri utama kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah, yang membedakannya dari lembaga pondok pesantren kala itu. Pendidikan Islam modern itulah yang di belakang hari diadopsi dan menjadi lembaga pendidikan umat Islam secara umum. 

Langkah ini pada masa lalu merupakan gerak pembaruan yang sukses, yang mampu melahirkan generasi terpelajar Muslim, yang jika diukur dengan keberhasilan umat Islam saat ini tentu saja akan lain, karena konteksnya berbeda. Bahkan tulis Nurkholish Madjid (1990:407) Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang terbesar di dunia, lebih besar daripada yang mana pun di negeri-negeri Islam lain.

Berbicara pendidikan ada banyak sekali fasilitas pendidikan yang telah di dirikan oleh Muhammadiya , mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA, SMK, Taman kanak-kanak, Madrasah, panti Asuhan,  Pondok Pesantren, Serta perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Muhammadiya selalu berkontirbusi besar dan berkomitmen unutk memamjukan perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga menghasikan sumber daya manusia yang mempu bersaing secara positif dalam berbagai lintas bakat dan Academik. 

Semakin kedepan tantangan yang dihadapi Muhammadiyah dalm bidang pendidikan semakin besar dan semakin beragam. Semakin besar Muhammadiyah, muncul berbagai kritikan terkait apakah kualitas lulusan dilembaga pendidikan Muhammadiyah sudah bagus sebanding dengan kuantitas lembaga pendidikan yang ada dan mampu mngikuti perubahan zaman.

Dalam menciptakan pendididkan islam yang Amar Makruf Nahir Mungkar. Dengan itu mengajak untuk selalu berbuat kebaikan menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102). Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". Demikianlah, K.H. Ahmad Dahlan sejak awal telah mengembangkan konsep pendidikan yang berelevansi dengan lingkungan kehidupan.

Konsep ini melahirkan prinsip ilmu amaliah, amal ilmiah. Jadi, ilmu akan bermanfaat ketika diamalkan untuk kepentingan masyarakat banyak (Ahmad, 2015). Pendidikan yang memiliki konsekuensi sosial inilah yang menjadi sumber kesadaran Muhammadiyah untuk membangun sikap peduli terhadap lingkungan sosial. 

Sebab, sikap peduli terhadap lingkungan sosial merupakan misi risalah Islam. Yaitu berupa upaya memobilisasi orang untuk melakukan tindakan positif konstruktif, mencegah orang dari perbuatan negatif destruktif, menghalalkan yang baik, mengharamkan yang buruk, mengatasi himpitan hidup, dan melepaskan belenggu- belenggu yang bisa menghancurkan manusia.

Dalam Muktamar yang di laksanakan pada tanggal 18 sampai 20 November 2022, Alternatif Repositioning yang artinya Mengubah posisi, dari kondisi yang sebelumnya kurang eksis sehingga memunculkan inovasi baru dalam memajukan pendidikan untuk bangsa dengan konsep Reposistiong. Pendidikan berkemjuan merupakan salah saru ciri pemimpin yang progresif dalam pendidikan. Langkah yang sangat baik dalam Repositiong kepemimpina adalah langkah yang mengembangkan saya saing lembaga pendididkan muhammadiyah saat ini, konsep ini juga tidak lupa membahasa terkait kurikulum pendidikan dalam Muhammadiyah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun