Kendala Teknis saat Pengiriman Esai
Saat hendak mengirim esai, siswa kami mengalami kendala teknis. Muncul tulisan sandi salah dan suara notifikasi handphone yang ramai. Namun, semua anggota grup aktif dan berbaik hati, sehingga kami berhasil mengirimkan semua esai tepat waktu. Sebagai pembimbing, saya lebih banyak diam sembari menyaksikan pergerakan tersebut dan berdoa agar semua esai dapat terkirim, dinilai, dan lolos seleksi.
Menghadapi Tantangan dalam Seleksi
Dari 74 esai yang terkirim, hanya 28 esai yang lolos seleksi. Menggembirakan bagi kami karena dari enam esai terkirim, lolos empat dan merupakan sekolah lolos terbanyak. Empat anak kami tersebut diundang untuk mengikuti tahap selanjutnya bertempat di hotel Peninsula Kota Palembang. Salah satu panitia bertanya, "ini yang berseragam empat orang ini dari sekolah mana? Langsung dijawab: SMAN 15 Pak".Â
Oh ternyata tetangga, pantas saja lolos paling banyak. Maksudnya SMAN 15 Palembang itu letaknya bersebelahan dengan Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Provinsi Sumatera Selatan sebagai penyelenggara. Tentu saja itu hanya gurauan belaka, karena panitia pelaksana itu professional, proporsional, dan bukan berdasarkan zonasi.Â
Akhirnya Kami Juara
Selamat kepada Ananda Dian Chairul Amri yang berhasil memboyong kembali trophy tersebut ke SMA Libels tercinta. Setelah  8 tahun yang lalu predikat yang sama pernah diperoleh siswa atas nama Kevin Faradho. Perasaan bahagia dan bangga mengharu biru ketika menyaksikan anak kami berada dalam barisan anak-anak hebat dari beberapa SMA Negeri unggulan di Sumatera Selatan. Juara 1 SMAN Sumsel, juara 2 SMAN 3 Kayuagung, juara 3 SMAN 3 Prabumulih, juara 4 SMAN 1 Tanjung Raja, dan juara 5 SMAN 15 Palembang.
Mengikuti Kompetisi Sains Siswa Nasional: Tumbuhkan Sikap Kreatif dan Mental Juara
Setelah berhasil lolos seleksi dan mendapat predikat juara di Kompetisi Esai Ki Hajar Stem Daerah Sumsel Tahun 2023, siswa SMA Negeri 15 Palembang yang saya bimbing semakin termotivasi untuk mengikuti kompetisi bidang akademik lainnya. Sebanyak empat orang siswa mengikuti K2SN dan semuanya memperoleh medali, baik emas, perak, maupun perunggu. Selain itu, siswa-siswa kami juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada saya karena telah mengajak mereka ke ajang kompetisi dan menjadikan mereka ketagihan mengikuti lomba. Hal ini menunjukkan bahwa mereka semakin termotivasi untuk mengembangkan potensi diri dan berprestasi. Ini menjadi bukti bahwa pada diri siswa tersebut telah tumbuh  mental juara.
Kesimpulan
Mengajak siswa untuk mengikuti event akademik memang tidak mudah, namun dengan arahan, motivasi, dan pembimbingan yang intens, siswa dapat menghasilkan karya yang memuaskan. Siswa juga dapat belajar untuk bekerja sama dalam tim dan mengembangkan kemampuan menulis esai. Semoga pengalaman saya dalam mengajak siswa ikut Kuis Ki Hajar Stem Daerah Sumsel Tahun 2023 dapat menjadi inspirasi bagi wali kelas lainnya untuk mengajak siswa ikut serta dalam event akademik. Juga menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk mengikuti kompetisi akademik dan meraih kesuksesan.