Mohon tunggu...
Nurhayati
Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Health Student

Hallo! Saya Nurhayati, seorang mahasiswa Kesehatan Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merajut Asa Anak Sumatera dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke Tanah Jawa

18 Desember 2024   15:35 Diperbarui: 18 Desember 2024   15:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka UM 4

Sebagai anak yang lahir dan besar di Sumatera tidak pernah ada bayangan untuk bisa pergi ke tanah jawa. Lahir dan besar di Kepulauan Riau hingga merantau untuk kuliah di Palembang masih saja tanah Sumatera selalu jadi tempat untuk berpijak yang paling nyaman. Apa karena makanan nya ya? Yah tentu saja, karena lidah tidak bisa dibohongi.

Mimpi untuk bisa keluar dari Sumatera tidak terlintas sedikitpun walau selalu punya keinginan yang begitu besar untuk suatu saat bisa mengelilingi pula Jawa yang memiliki 1001 keindahan yang luar biasa. Terus bermimpi untuk selau bisa keluar dari zona nyaman hingga suatu hari ketika asik menyelami sosial media saya melihat sebuah video yang begitu membuat saya tertarik dan sedikit megubah focus saya. Sebuah video yang ternyata membuat saya bisa mewujudkan hal yang tadinya hanya sebatas keinginan tetapi sekarang menjadi kenyataan.

Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang semua orang tau dengan jargon "Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya". Sekararang saya jadi tahu bahwa itu bukan hanya sekedar jargon biasa tetapi makna nya sangat dalam dan begitu membekas.

Mendapatkan kesempatan setelah melewati beragam proses dan seleksi, saya memilih Kota Malang menjadi pilihan untuk mengikuti pertukaran. Alasan sederhana berawal dari keinginan saya yang ingin sekali mengunjungi Gunung Bromo. Setelah saya sampai di Bandara Juanda hingga harus menempuh beberapa jam untuk sampai di Kota Malang, titik itu menjadi awal saya memulai dan merajut asa serta kenangan untuk selamanya. Malang bukan hanya indah, sejuk, tetapi ia membuat banyak sekali memori yang saya sulit lupakan hingga sekarang.

Mendapat kesempatan dalam kegiatan Modul Nusantara yang setiap sekali seminggu dilaksanakan memberikan kesempatan saya untuk mengeksplor dan belajar hal baru serta budaya yang ada di Kota Malang. Beragam makanana khas hingga tempat wisata saya jelajahi satu persatu. Tumpak Sewu salah satu tempat yang saya ingat karena perjuangan untuk kesana yang begitu sulit dan melatih mental hingga pada akhirnya perjuangan saya terbalas dengan suguhan air terjun yang sangat indah serta menakjubkan. Gunung Bromo menjadi penutup perjalanan saya di Kota Malang sebelum saya pada akhirnya Kembali ke rumah tempat saya yang sesungguhnya.

Dari sini saya belajar tidak ada salahnya kita punya mimpi, sebesar apapun mimpi itu. Setiap mimpi selalu punya jalan dan selau punya cara untuk diwujudkan. Mungkin ada yang tidak sekarang tetapi mungkin saja nanti atau bahkan bisa saja akan digantikan dengan yang jauh lebih indah. Terimakasih Kota Malang, terimakasih pmm, terimakasih ranukumbolo dan cluster 6.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun