Mohon tunggu...
NurhasnahSS
NurhasnahSS Mohon Tunggu... Guru - An English Teacher

Seorang pembelajar di UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa. Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sepatu Ibu Muridku

6 November 2024   22:18 Diperbarui: 6 November 2024   22:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini  perjalanan naik angkot jurusan Cikupa-  Tigaraksa dan bertemu dengan seorang guru kehidupan baik untuk pendidik dan baik untuk  anak didik .  Pada saat angkot yang ditumpangi melaju melewati PT Spinmil Tigaraksa ada  dua orang ibu-ibu naik angkot yang  ditumpangi. Raut wajah Ibu tersebut  sangat senang sekali kelihatan saat keluar dari gerbang  pabrik dan menuju angkot yang di tumpangi.  Sebagai sama -sama penumpang saya juga merasa senang melihat ibu ibu tersebut. Terpikirkan  dalam pikiran  mereka habis gajian dan dapat bonus  atau tips dari supervisor atau dari boss mereka yang mengelola pabrik.   Mungkin orang lain yang melihat juga akan berfikiran sama seperti statement diatas. Dengan wajah  sumringah mereka bercakap- cakap sambil meminum air dari tumbler  yang mereka bawa.  

Sebagai penumpang  yang turut bahagia melihat  mereka  bahagia,saya memberikan senyum  terbaik saya pada mereka .  Merekapun membalas senyum terbaik juga.  Dulu pernah belajar senyum itu adalah  ibadah lillah bisa menghilangkan rasa lelah.  Sepertinya ibu itu sangat haus .  Salut sama ibu itu pagi-pagi minum ice  nya banyak sekitar isi 2 liter air. Entah kenapa  secara tiba-tiba terlontar kata "ibu  hebat dan kuat sekali minum ice pagi"  kepada ibu yang kebetulan duduk di depan saya.  Beliau menjawab bukan kuat bu.  Tempat saya bekerja itu seperti panas neraka panasnya bu. Hal itu terjadi  karena mesin menyala selama 24 jam nonstop kami bekerjanya selama 8 jam

Benarkah begitu ibu?  Masak ibu bekerja 8 jam tidak ada istirahatnya bu? makan ibu gimana? saya makan  di rumah sebelum masuk kerja malam.  Kalaw minum gimana  ibu ?  tidak keburu karena kejar target .  Jika tidak keburu makan akan di marahi sama boss. Rasa ingin tahu semakin kuat.  Bu maaf  jika minum susah berarti keberuntungan ya kalaw ada kerusakan mesin jadi para karyawan bisa istirahat.  bisa dikatakan sperti itu bu.  lalu sholat ibu gimana?  jangan kan sholat bu makan saja tidak keburu bisa.

Pada saat mendengar itu saya terdiam.   Dalam hati saya berkata ,Masyaallah Ya Allah saya beruntung menjadi guru walau honorer yang gaji saya tidak sebanyak mereka tapi saya masih bisa sholat, ke toilet,tertawa.bercerita, istirahat bisa ngobrol sama teman dan anak-anak.   Fabiayyiaalaa irabbikumaa Tukazzibaan.  Percakapan ini semakin menimbulkan pertanyaan baru.  ibu maaf ibu sudah berapa lama bekerja di PT. Spinmill ini? Sudah 12 tahun ibu.  Artinya ibu ini sudah menjadi staff di sana. Apa tahun sebelumnya seperti ini ketatnya bu? tidak bu ini satu  tahun ini saja.   Ibu luar biasa bisa bertahan  dengan pekerjaan yang merenggut segalanya, kenyamanan, kesehatan ,kebahagiaan . dan kebebasan

Ya gimana lagi ibu demi anak agar bisa sekolah lebih dari saya dan tidak jadi kuli kayak saya.  Pulang kerja yang diharapkan sama kami   adalah bisa istirahat dan membayar tidur yang tertunda.   Makan pun sudah tidak selera karena sudah keburu capek dan mengantuk. Alhasil  langsung tidur. Saya akan terbangun  siang menjelang  masuk waktu zuhur.

Wahai anak hebat ku semua mari belajar dari kisah ibu  yang bertemu di angkot  tadi   Demi anak bisa jajan,bisa makan, bisa sekolah, bisa punya baju baru.  Mereka rela menahan rasa kantuk,rasa lapar, rasa lelah dan stres  perasaan di kejar -kejar target.  Tapi apa yang mereka lakukan  tidak berbanding lurus dengan apa yang dilakukan oleh mereka.  Anaknya  malas belajar, malas sholat dan malas mengerjakan amanah dari sekolah.  Manusia yang bekerja dengan mesin akan banyak resiko yang di dapat meleng sedikit jari kena mesin hingga jati tangan hilang dll.  

Ayo anak hebat mari menjadi anak kebanggan ibu dan ayah agar hidupmu berkah lillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun