Mohon tunggu...
Nur Hasim
Nur Hasim Mohon Tunggu... -

ingin belajar dan berbagi yang positif sepanjang masa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nomor Antrian Termahal dan Terpanjang

7 September 2015   15:50 Diperbarui: 7 September 2015   18:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gak tahu tiba-tiba pingin nulis, pingin curhat, pingin menumpahkan unek-unek...

Yah berawal dari obrolan dengan teman di tempat kerja saat istirahat dan maksi, seputaran pelaksanaan haji di Indonesia dari tahun ke tahun selalu bermasalah. Kalo boleh diibaratkan jamaah haji sebagai konsumen, adalah pihak yang sangat dirugikan oleh para pihak penyelenggara kegiatan tersebut.

Kisah lain adalah adik ipar saya pada bulan Februari 2015 lalu dia mendaftar jadi jemaah haji lebih tepatnya calon jamaah haji. Dengan menyetorkan Rp. 25 juta hanya untuk memperoleh no antrian doang. Dengan bermodal no porsi saya iseng untuk mengecek perkiraan keberangkatannya, eh gila bener.... Adik ipar saya harus menunggu 22 tahun kedepan tepatnya perkiraan keberangkatan adalah 2036.

Merasa bloon.... bingung ga tahu harus gimana. Pasalnya hanya untuk ambil no porsi aja bayarnya mahal, trus nunggunya lama amat. bisa dibayangin kalo saat ini orang berumur 40 tahun berati ntar umur 62 ya baru boleh berangkat ibadah haji? kalu skarang yang daftar umur 60 atau 70 tahun? masih mampukah menunggu brader...? kalo uang segitu dalam waktu 22 tahun ngendap dimana dan dipakai apa ya?

Kalo boleh punya saran, bisa nggak ngantri haji seperti ngantri di bank, ga usah dipungut biaya? trus dana milik calon jamaah haji biarin aja dipegang dan dikelola sendiri, dana sebesar itu kalo berada ditangan masyarakat kan bisa untuk menggerakan ekonomi masyarakat itu sendiri? Trus ntar bila No porsi sudah pada gilirannya baru diminta calon jamaah haji segera melunasi, bila tidak ya pending, urutan dibawahnya yang naik. Eh yang ngantri tentunya bukan adik ipar ane doang kan? Berarti Trilyunan dana masyarakat yang mengendap disitu... hehehe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun