Pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi abad 21 menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreatif. Pada dunia pendidikan, HOTS merupakan kemampuan berfikir siswa yang tidak hanya mengingat tetapi juga diharapkan untuk dapat mengembangkan ide. Dalam menerapkan model PjBL siswa dituntut berfikir kritis, kreatif, inovatif, serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama. Pada saat ini banyak ditemui siswa kurang terlatih dan terampil dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi, untuk itu prestasi akademik siswa biasa-biasa saja dan menurun. Salah satu permasalahan yang dihadapi siswa yaitu adanya perubahan gaya belajar siswa dan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Permasalahan dalam pembelajaran salah satunya dapat diatasi melalui pemilihan metode pembelajaran yang sesuai. Sehingga tujuan dari tulisan ini adalah untuk memaparkan kajian penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) dalam meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran berbasis proyek berdasarkan penelitian yang relevan terbukti dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif, karena pada metode pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih melalui permasalahan dan pertanyaan yang menantang dalam bentuk proyek untuk menghasilkan atau menemukan sesuatu yang baru. Melalui model pembelajaran PjBL siswa diharapkan memiliki kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration), dan kepercayaan diri (confidence).
Pengertian Project Based LearningÂ
Pembelajaran menggunakan metode PjBL merupakan model pembelajaran yang cocok dalam menggabungkan pembelajaran abad 21, dimana dalam pembelajaran ini guru hanya sebagai fasilitator. Peran guru dalam metode ini sebagai fasilitator yang memberikan fasilitas terhadap siswa ketika mengajukan pertanyaan mengenai teori serta memberikan motivasi terhadap siswa supaya aktif dalam pengajaran (Trianto, 2014:42). Menurut Yahya Muhammad Mukhlis, model pembelajaran PjBL yang digunakan memberikan kesempatan pada pendidik untuk mengendalikan penuh proses pengajaran yang berlangsung. Sistem pengajaran yang diberikan memasukkan kerja proyek dalam prosesnya (dalam Trianto, 2014:42). Model pembelajaran project based learning seringkali disebut Model pembelajaran yang berfokus pada masalah dan menghasilkan sebuah proyek. Model tersebut menggunakan pendekatan kontekstual serta menumbuhkan keahlian siswa dalam berpikir kritis. Sehingga mampu mempertimbangkan keputusan paling baik yang diambil sebagai solusi penyelesaian dalam permasalahan yang diterima.
Adapun sintak-sintak Model Pembelajaran Project Based Learning Tahap
- Menyiapkan pertanyaan. Disini guru memberikan beberapa pertanyaan yang menantang yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa.
- Guru dan siswa bersama-sama mendisain perencanaan proyek yang akan dilaksanakan.
- Guru dan siswa bersama-sama menentukan jadwal pelaksanaan proyek.
- Guru memonitor siswa dan melihat sejauh mana progres dari proyek yang dilakukan oleh siswa.
- Siswa menguji hasil dari proyek yang telah dibuat serta mempresentasikan hasil proyeknya.
- Evaluasi pengalaman artinya guru memberikan pengarahan pada proses pemaparan proyek dan memberikan refleksi serta menyimpulkan secara garis besar dari lembar pengamatan guru.
