Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... -

Lahir di Situbondo, 16 September 1999. Menempuh pendidikan S1 Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Penyelesaian Masalah Ekonomi dengan Mazhab Mainstream

27 Februari 2018   10:51 Diperbarui: 27 Februari 2018   11:00 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Umar Chapra lahir pada tanggal 1 Februari 1993 di Pakistan. Ayahnya bernama Abdul Karim Chapra. Umer Chapra adalah penasihat riset di Institut Pelatihan dan Riset Islam (IRTI) tentang IDB di Jeddah. Umar Chapra menerbitkan 11 buku, 60 karya ilmiah, 9 resensi buku, serta artikel lepas diberbagai jurnal dan media massa.

Menurut umar Chapra ilmu ekonomi konvesional yang selama ini mendominasi pemikiran ilmu ekonomi modern telah menjadi disiplin ilmu yang sangat maju, bahkan terdepan. Berbeda dengan ilmu ekonomi Islam, ilmu ekonomi dengan prepektif Islam ini baru menikmati kenikmatannya pada tiga atau empat dekade terakhir yang telah mengalami tidur panjang pada beberapa abad yang lalu. Hal ini disebabkan sebagian besar negara muslim adalah negara miskin dengan tingkat pembangunan ekonomi yang rendah.

Muhammad Abdul Manan

Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yamg diilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi Islam merupakan studi tentang studi tentang (masalah-masalah ekonomi dari) setiap individu dalam masyarakat yang memiliki kepercayaan terhadap nilai-nilai kehidupan islami. Yang membedakan sistem ekonomi Islam dari sistem ekonomi lain adalah sifat motivasional yang memengaruhi pola, struktur, arah dan komposisi produksi, distribusi, dan konsumsi.

Monzer Khaf

Khaf memandang ekonomi sebagai bagian dari agama. Menurut Khaf (1987)m tidak ada perbedaan antara ekonomi Islam dan ekonomi konvesional sejauh menyangkut isu-isu metodologis, seperti penggunaan logika matematika dan empirisme, yang menurutnya dapat dipakai oleh siapapun, meskipun ekonomi Islam harus tetap memiliki suatu filosofi yang bebeda dan khas dengan aksioma dan nilai.

M. N. Siddiqi

Kepeloporannya dalam ekonomi Islam selama bertahun-tahun menempatkannya sebagai salah satu otoritas dalam ekonomi Islam, mewakili pemikiran ekonomi Islam mainstream saat ini. Siddiqi memandang pemenuhan kebutuhan ekonomi sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup yang lebih besar.

Referensi:

Aravik, Havis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontenporer.

Mufid, Mohammad. Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun