Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di SMAN 1 Tongas yang memiliki dedikasi tinggi dalam mendidik dan menginspirasi generasi muda. Saya memiliki pengalaman mengajar yang beragam, termasuk mengajar mata pelajaran PAI dan berperan aktif dalam berbagai program Adiwiyata dan Remaja Musholla. Saya juga memiliki keahlian khusus dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus dan mengajar mengaji anak tuna rungu menggunakan metode A MA BA. Saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi unik yang harus digali dan dikembangkan. Dalam menjalankan peran saya, saya selalu berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pelatihan formal maupun pengalaman praktis. Tujuan saya adalah untuk tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter siswa agar mereka dapat menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pawai Budaya Erte Duwek

25 Agustus 2024   22:34 Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:47 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pawai Budaya Memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79

Kekompakan dan Kreativitas Erte Duwek, Dusun Brak, Banjarsari

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menggelar pawai budaya yang meriah dan penuh semangat. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah partisipasi warga RT 002 Dusun Brak yang menunjukkan kekompakan dan kreativitas tanpa batas.

Kekompakan Erte Duwek dalam kegiatan Pawai Budaya (dokpri)
Kekompakan Erte Duwek dalam kegiatan Pawai Budaya (dokpri)

Masyarakat RT 002, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, terlibat aktif dalam mempersiapkan berbagai atraksi unik. Para pemuda dan Bapak Rohim dengan penuh semangat membuat replika tank dan rudal yang dijalankan menggunakan tossa. Selain itu, kreativitas lainnya ditunjukkan melalui pembuatan keranda berjalan yang digerakkan oleh sepeda onthel, menambah kesan unik dan inovatif dalam pawai tersebut.

Replika Tank (dokpri)
Replika Tank (dokpri)

Keranda Berjalan (dokpri)
Keranda Berjalan (dokpri)

Pawai budaya ini dimulai dari Lapangan Angguran Banjarsari Selatan dan berakhir di Lapangan Blobo. Sepanjang perjalanan, para pemuda, pemudi, orang tua, dan anak-anak dari RT 002 melakukan gerakan tari yang memukau penonton. Moch. Habibi, selaku ketua dari kegiatan ini, turut menampilkan atraksi menegangkan seperti sembur api dan makan beling (pecahan kaca), yang semakin memeriahkan suasana pawai.

Atraksi Menyembur Api Dan makan Beling (dokpri)
Atraksi Menyembur Api Dan makan Beling (dokpri)

Setibanya di garis finis, remaja putri dari Dusun Brak menampilkan tarian Gandrung dengan lemah gemulai, menambah keindahan dan keanggunan dalam rangkaian acara. Penampilan ini disambut dengan antusias oleh para penonton yang memenuhi lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun