Tasyakuran Kemerdekaan di Gang Serngot, Dusun Brak, Banjarsari, Sumberasih, Probolinggo
Â
Pada Sabtu malam, 17 Agustus 2024, warga Gang Serngot di Dusun Brak RT.002 RW.001, Banjarsari, Sumberasih, Probolinggo, menggelar acara tasyakuran untuk merayakan Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia yang ke-79. Kegiatan ini dimulai pukul 19.30 WIB di halaman rumah H. Nasir, seorang tokoh masyarakat yang merupakan warga setempat.
Acara ini dihadiri oleh Bapak RT (Wahyudiono), beserta sejumlah tokoh masyarakat lainnya, seperti Ustadz H. Syamsuri, Ustadz Lutfi, dan Ustadz Nurul Huda. Tidak ketinggalan, seluruh warga Gang Serngot RT.002 turut berpartisipasi, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, hingga orang tua, semuanya berbondong-bondong menuju lokasi istighosah dengan semangat yang sama.
Acara dimulai dengan sambutan dari tokoh masyarakat, diikuti oleh Bapak RT (Wahyudiono), yang menyampaikan pentingnya mengenang jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Momen penuh haru terjadi ketika Bapak Laksono, warga tertua di RT ini, berbagi cerita tentang pengalamannya hidup di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Cerita beliau menyentuh hati para hadirin, mengingatkan semua orang akan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh generasi terdahulu.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan istighosah yang dipimpin oleh para ustadz. Dalam suasana yang penuh khidmat, warga mengikuti doa bersama dengan khusyuk, memohon keberkahan dan keselamatan bagi bangsa Indonesia. Setelah itu, seluruh hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan penuh semangat, mempertegas rasa cinta tanah air yang tertanam dalam hati setiap warga.
Kegiatan malam ini merupakan bagian dari rangkaian acara Agustusan yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh masyarakat Gang Serngot. Dalam rangka menyambut Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, warga dengan antusias menghias kampung mereka. Memasuki Gang Serngot, masyarakat akan disambut oleh sebuah gapura yang bertuliskan "Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-79." Gapura ini terbuat dari bambu yang dilapisi dengan kresek yang disusun rapi dan menarik, dilengkapi dengan lampu kelap-kelip yang menambah semarak suasana malam.
Sepanjang jalan kampung juga diramaikan dengan hiasan bendera, umbul-umbul, dan lampu-lampu hias yang menciptakan suasana meriah dan penuh semangat kemerdekaan. Selain itu, di pintu masuk Pantai Darmo, warga juga mendirikan sebuah gapura yang dihiasi dengan miniatur burung Garuda di atasnya. Patung burung Garuda ini terbuat dari serpihan kayu bekas dan merupakan hasil karya kreatif Bapak Rohim, seorang nelayan yang tinggal di Pantai Darmo.