Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Dosen - STIKES Mutiara Mahakam Samarinda

Tenaga pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Keterampilan Kader Posyandu dan Ibu Balita dalam Upaya Penurunan Stunting melalui Program Pelatihan Berbasis Teknologi

27 Desember 2024   14:24 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Sumber: Dokumentasi Panitia PKM)

Tingkatkan Keterampilan Kader Posyandu dan Ibu Balita dalam Upaya Penurunan Stunting Melalui Program Pelatihan Berbasis Teknologi

Kalimantan Timur masih menghadapi tantangan serius dalam menurunkan prevalensi stunting. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, angka stunting meningkat sebesar 1,1 persen dari 22,8 persen menjadi 23,9 persen, atau sekitar 16.000 kasus pada tahun 2022. Untuk mengatasi masalah ini, Puskesmas dan posyandu menjadi garda terdepan dalam program percepatan penurunan stunting, termasuk Puskesmas Sempaja, Samarinda.


Puskesmas Sempaja, yang terletak di Jl. Wahid Hasyim I No.29, Kecamatan Samarinda Utara, melayani dua kelurahan, yakni Sempaja Selatan dan Sempaja Utara. Dengan 18 posyandu binaan dan 109 kader aktif, Puskesmas ini terus berupaya menjalankan program penurunan stunting. Namun, sebanyak 60% posyandu dilaporkan tidak aktif dan belum maksimal dalam menjalankan program-program tersebut.


Sebagai solusi, pada 5-6 Agustus 2024, dilaksanakan program Pelatihan Kader Posyandu yang bertujuan meningkatkan kemampuan kader dalam mendeteksi dan mencegah stunting. Pelatihan ini terdiri dari dua tahap: Edukasi COCOQ Health Care untuk kader posyandu dan Edukasi Mother-Tod Class Stunting untuk para ibu balita. Pelatihan ini memfokuskan pada peningkatan keterampilan komunikasi kader sebagai perantara informasi kesehatan kepada masyarakat, serta memberikan pengetahuan praktis kepada para ibu tentang pencegahan stunting.


Pelatihan ini menggunakan metode berbasis teknologi, termasuk aplikasi Mother-Tod Class Stunting yang dirancang untuk membantu kader dalam melakukan skrining dan edukasi. Teknologi ini memberikan kemudahan akses informasi kesehatan serta panduan praktis bagi para ibu balita. Program ini juga melibatkan simulasi dan praktik langsung, yang membantu kader memahami situasi lapangan secara lebih baik.


Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan kader meningkat sebanyak 87%, sedangkan keterampilan mereka dalam mendeteksi dan mencegah stunting meningkat hingga 90%. Selain itu, pelatihan ini melibatkan mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan mereka pengalaman nyata dalam kegiatan masyarakat dan mendukung akselerasi penurunan stunting di tingkat keluarga.


Dampak dari program ini tidak hanya dirasakan oleh kader posyandu, tetapi juga oleh para ibu balita yang lebih teredukasi tentang pentingnya nutrisi, kebersihan, dan perawatan kesehatan anak. Dengan pengetahuan yang lebih baik, ibu balita mampu menerapkan praktik pencegahan stunting di rumah masing-masing, seperti pemberian ASI eksklusif, pemenuhan gizi seimbang, dan monitoring pertumbuhan anak secara rutin.


Program ini berhasil dipublikasikan dalam Jurnal Nasional Bereputasi (E-ISSN 26148374) dan didokumentasikan melalui media massa elektronik serta video kegiatan yang diunggah di channel YouTube STIKES Mutiara Mahakam Samarinda. Publikasi ini memperluas jangkauan informasi dan memberikan inspirasi bagi Puskesmas lainnya untuk mengadopsi metode serupa.
Respons positif dari para mitra dan masyarakat menunjukkan bahwa program ini berhasil menciptakan perubahan yang berarti. Dengan adanya teknologi dan pendekatan edukatif yang komprehensif, program ini memberikan solusi nyata untuk menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur. Ke depan, diharapkan pelatihan berbasis teknologi seperti ini dapat terus berlanjut dan diimplementasikan di seluruh Puskesmas di wilayah Kalimantan Timur, sehingga penurunan stunting dapat dicapai secara lebih merata dan berkelanjutan.


Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, percepatan penurunan stunting di Kalimantan Timur bukanlah hal yang mustahil. Program ini adalah langkah awal menuju generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun