Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan

3 April 2023   08:00 Diperbarui: 3 April 2023   08:01 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

. Dalam pendidikan formal, sekolah menjadi jenjang yang harus dilalui dalam proses kehidupan manusia. Karena sekolah seharusnya tidak hanya mendidik kedewasaan, tetapi mengasah kecerdasan, kompetensi, tanggung jawab dan kesadaran. Agar proses pelatihan berjalan dengan lancar, dibutuhkan sumber daya manusia yang handal untuk mengemban tugas-tugas para pelatih. Desain atau kurikulum yang tepat juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Kurikulum mencakup standar pembelajaran dan pengembangan intelektual manusia. Oleh karena itu, berkembangnya suatu sekolah atau lembaga pendidikan dengan hasil yang baik, kerja mengajar yang profesional dan prestasi akademik yang membanggakan tidak terlepas dari peran pengawas. Pengawas adalah orang yang bertugas mengawasi seluruh pelaksanaan program pendidikan pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu pengajaran sangat bergantung pada kemampuan mengajar guru, sehingga dalam hal kegiatan penyuluhan perhatian terutama diberikan pada peningkatan kompetensi profesional guru, sehingga meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. diharapkan. Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan tercermin dari peningkatan hasil belajar siswa. Pengawas, baik kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun pengawas, harus mengarahkan dan memimpin sesuai dengan prinsip-prinsip pengawasan. Prinsip-prinsip kepemimpinan instruksional mengacu pada aturan-aturan yang harus digunakan sebagai dasar bimbingan atau kepemimpinan.
Sederhananya, prinsip-prinsip kontrol adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan harus memberikan rasa aman kepada pengawas.
2. Pengawasan harus konstruktif dan kreatif
3. Pengawasan harus realistis dan berdasarkan situasi dan kenyataan yang sebenarnya.
4. Tindakan pengendalian harus dilaksanakan dengan mudah.
5. Hubungan profesional harus dibangun dalam pelaksanaan pengawasan, bukan dasar hubungan pribadi.
6. Pengawasan harus didasarkan pada kemampuan, kemampuan, kecakapan dan sikap pihak yang diawasi.
7. Kepemimpinan harus membantu guru untuk selalu tumbuh mandiri, tanpa memandang kepala sekolah.
B. TEKNIK PENGAWASAN PENDIDIKAN
Teknik penyuluhan adalah cara yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan atau cara Dirjen PMPTK dalam kaitannya dengan pembinaan kerja adalah cara yang digunakan oleh pengawas pendidikan untuk membentuk tujuan yang ingin dicapai dan melalui sistem perseorangan dan melalui pendidikan yang akan dilakukan. pengaturannya sendiri, sedangkan teknik merupakan langkah-langkah konkrit yang dibuat oleh guru dan teknik yang dibuat oleh guru dapat dikuasai. Metode dalam konteks bimbingan adalah cara penyelenggara pendidikan merumuskan tujuan yang mempengaruhi baik sistem individu maupun lembaga pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah tindakan konkrit yang dilakukan oleh pembimbing. Selama pemantauan, banyak ahli menyampaikan pendapatnya.
Teknik pengendalian terbagi menjadi dua bagian, yaitu teknik pengendalian individu dan teknik kelompok. Sesuai dengan kedudukan pelatih dan tenaga pengajar Ditjen Bina Mutu Tenaga Kependidikan, supervisi dikenal dengan dua teknik utama, yaitu teknik individu dan teknik kelompok. Teknik individu meliputi:
A. Kunjungan dan observasi pembelajaran
b) konferensi individu
C. Kunjungan Guru
D. Penilaian diri
e. Kontrol Buletin
F
G. penulisan profesional,

Meskipun teknik kelompok meliputi:

Rapat staf sekolah pertama
2. orientasi guru baru
3. Laboratorium Kurikulum
4. Panitia
5. Perpustakaan khusus
6. Presentasi Pelajaran
7. Bengkel
8 tamasya karyawan
9. Panel atau forum diskusi
10. dalam pelatihan layanan dan
11. Asosiasi Profesi.
Tugas supervisor sebagai pembaharu, yaitu tidak memberikan kesan bahwa supervisor senang dan puas dengan hasil yang dicapai, tetapi supervisor harus menjadi inisiator untuk melakukan perbaikan, tuntas dan tetap berusaha mengidentifikasi peluang. Kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan yang mengglobal, untuk itu supervisor harus membuat program pelatihan dan pengembangan dengan menjadwalkan rapat atau update dan tindakan sejenis. Sebagai seorang peneliti, guru harus mengetahui dan memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran, sehingga ia harus mengidentifikasi masalah pengajaran dan mengkaji faktor-faktor atau alasan kegagalan proses pengajaran. Sebagai penasehat atau konsultan, pendidik harus membantu pendidik mengembangkan metode pengelolaan proses pembelajaran yang lebih baik, sehingga pendidik harus mengikuti perkembangan pendidikan sehingga dapat menghadirkan ide-ide ideal untuk perkembangan terbaru dalam pendidikan dan pengajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun