Mohon tunggu...
Nurhasanah
Nurhasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru juga ibu dari 4 putri yang ingin berkembang melalui tulisan dan kontem kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menulis di Kompasiana

23 Agustus 2022   21:44 Diperbarui: 23 Agustus 2022   22:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum wr wb

Malam ini tepat tanggal 23 agustus 2022 adalah sejarah dalam hidupku ingin ada perubahan yang lebih baik, ingin berkembang dalam berbagai hal, salah satunya dalam dunia menulis. 

Sebenarnya aku telah lama masuk grup menulis yang diasuh oleh om jay, namun aku selalu pesimis untuk menjadi seorang penulis. Dulu, menulis bagiku adalah hal yang tersulit. Sebelum memulai mindsetku selalu berkata " aku tak bisa" "passionmu bukan menjadi penulis" itu yang selalu berseliweran dalam otakku.

Beberapa bulan yang lalu aku diajak guruku "ustadzah emut" untuk menulis. Rasanya tak yakin, tapi aku tak mampu menolak ajakan guruku, akhirnya aku mencoba menulis bareng teman senior yang menghasilkan sebuah antologi pada waktu itu. 

Aku juga diberi kesempatan un untuk mengikuti pelatihan menulis di grup 25, namun sayang karena waktu itu acaraku selalu padat ( alibi) akhirnya aku tak mampu menyelesaikan tugasku.

Suatu hari aku melihat postingan bu aam yang mengabarkan bahwa ada pembukaan gelombang batch 27, segera saja aku WA ke ustadzah supaya aku bisa ikut belajar menulis.

Refleksi diri, aku tak akan maju, jika tidak belajar dan mengembangkan diri.

Untuk resume pertemuan ke 1. Intinya adalah kita harus memulai menulis jika ingin dikenang oleh orang lain.dengan menulis maka kita akan berkembang dan sebagai bukto fisik bahwa kita merupakan orang yang berkiprah dalam dunia pendidikan dan lain senagainya.kita bisa belajar menulis lewat blogger atau kompasiana, kenetulan Alhamdulillah aku sudah memiliii akun, jadi tidak mengalami kesulitan.

Semoga iktikadku untuk menjadi penulis istiqomah..

Terima kasih om jay, 

Bapak adalah sumber inspirasi bagiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun