Mohon tunggu...
Nurhanasah
Nurhanasah Mohon Tunggu... Guru - MAN 2 KOTA PROBOLINGGO

Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Abadi

26 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:02 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta, nyanyian yang lembut,
Melintas seperti angin malam,
Menghiasi langit gelap hati,
Dengan bintang-bintang kebahagiaan.
Di dalam benak, tumbuh rindu,
Bunga-bunga merona kasih,
Mekar di kebun sepi,
Menyapu sunyi dalam pelukan.
Sentuhan cinta, lembut dan hangat,
Bagaikan embun pagi,
Menyentuh daun hati yang kering,
Menyirami dengan kelembutan.
Takdir menyatukan dua jiwa,
Seiring waktu berjalan,
Seperti sungai yang bertemu lautan,
Cinta mengalir tanpa henti.
Dalam pelukmu, dunia berhenti berputar,
Waktu terasa berjalan lambat,
Seperti melodi asmara,
Yang mengalun indah di relung hati.
Namun, cinta bukan hanya bunga-bunga,
Terkadang ia juga badai yang mengguncang,
Namun bersama, kita bertahan,
Menyulam kisah abadi dalam kelam.
Cinta, puitis dan abadi,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun