[caption id="attachment_365002" align="aligncenter" width="560" caption="Rombongan tour Bali Pertamina-Kompasiana yang berangkat dari Jakarta tiba di Bandara Ngurah Rai. Dari kiri Novaly Rushans, Gapey Sandy, saya, Achmad Nurisal, Yoga (Redaksi Kompas.com), dan Andrew (Kompas.com).(foto by Dzulfikar)"][/caption]
Setelah memenangkan lomba blog "Membincang Elpiji Nonsubsidi", lomba hasil kerja sama antara Kompasiana dan Pertamina, hari ini kesepuluh pemenang lomba tersebut terbang ke Bali untuk menikmati hadiahnya. Ya, selain mendapatkan Ipad Air 32gb bagi pemenang pertama, Sony Mirrorless Camera bagi pemenang kedua, dan Ipod Touch bagi pemenang ketiga, mereka bersama ketujuh pemenang favorit mendapatkan hadiah tur ke Bali dan visit ke Pusat Pengisian Elpji di Teluk Kalbut, Sidoarjo. Mereka juga dibekali uang saku selama di Bali.
Keberangkatan para pemenang dilakukan dari daerah masing-masing. Salah satu pemenang favorit, Muhammad Syukri, terbang dari Aceh. Sementara itu, rombongan yang terbang dari Jakarta adalah Novaly Rushans, Gapey Sandy, Achmad Nurisal, Dzulfikar, Rizky Febriana, dan saya. Saya kebetulan ditunjuk sebagai perwakilan admin Kompasiana yang bertugas mendampingi para pemenang. Dari Yogyakarta ada Fandi Sido, Hendra Wardhana, Nfkaafi, dan Arifah Wulansari.
Sambil menunggu kedatangan pesawat, kami, rombongan dari Jakarta, bercengkerama di J.CO. Dan seperti pertemuan sesama Kompasianer di mana pun, dengan cepat suasana guyub tercipta. Kami membicarakan lomba-lomba blog di Kompasiana, membicarakan tulisan beberapa Kompasianer, hingga bertukar cerita tentang aktivitas sehari-hari. Menjelang keberangkatan, Marlo dari pihak Pertamina turut bergabung. Ia lalu berbagi informasi tentang Pusat Pengisian Elpiji di Teluk Kalbut yang menurut agenda akan kami datangi keesokan harinya. Ternyata Pusat Pengisian Elpiji tersebut berupa sebuah kapal besar. Kapal-kapal yang lebih kecil dari seluruh Indonesia mengisi elpiji dari kapal besar tersebut. Karena berupa kapal, posisinya pun berada di laut. Untuk kami yang akan ke sana pun sudah disiapkan pakaian dan sepatu khusus.
Sungguh menarik menjadikan kapal sebagai pilihan. Berdasarkan informasi dari Marlo, kapal memudahkan perpindahan pusat pengisian elpiji kalau memang diperlukan. Selain itu, dengan memilih kapal, tidak perlu ada kesulitan seperti pembebasan lahan. Selain mendapatkan informasi tentang pusat pengisian elpiji itu, kami pun mungkin akan berkesempatan melihat kapal-kapal yang antre untuk diisi elpiji dan diedarkan ke seluruh Indonesia. Sungguh tidak sabar untuk segera ke sana.
[caption id="attachment_365012" align="aligncenter" width="560" caption="Mas Marlo dari Pertamina, sedang berbagi informasi tentang pusat pengisian elpiji di Teluk Kalbut, Sidoarjo (foto by Nurhasanah)"]
Karena delay selama satu jam, pesawat kami baru lepas landas pukul tujuh malam. Setelah satu setengah jam, kami pun tiba di Bandara Ngurah Rai. Sebuah minibus menjemput kami dan mengantarkan kami ke Hotel Patra Jasa, hotel tempat kami akan menginap selama di Bali. Segelas minuman campuran jeruk dan sirsak langsung menyambut kami. Kami pun leyeh-leyeh di lobi sambil menunggu pihak Pertamina mengatur kamar untuk kami. Tidak lupa kami berfoto-foto.
Rombongan dari Yogyakarta yang lebih dulu tiba menghampiri kami di lobi hotel. Salam-salaman dan kenalan bagi yang belum kenal. Status sebagai sesama Kompasianer seakan-akan menjadi penyatu dan perlahan-lahan mengikis rasa asing. Sayangnya kumpul-kumpulnya kami tidak disertai oleh Pak Syukri yang mungkin sudah beristirahat di kamarnya, dan tanpa Rizky Febriana yang masih dalam perjalanan.
[caption id="attachment_365024" align="aligncenter" width="560" caption="8 pemenang berkumpul di lobi Hotel Patra Jasa. Tanpa Pak Syukri yang sedang beristirahat di kamar hotel dan Rizky Febriana yang masih dalam perjalanan (foto by Nurhasanah)"]
Karena keesokan harinya agenda dimulai pukul 5.30 pagi, saya dan Arifah pun menuju kamar untuk beristirahat. Namun, sebelum tidur saya memesan beef burger kepada restoran hotel. Setelah menunggu cukup lama, pesanan saya pun tiba dan tadaaa.... porsinya jumbo. Karena menurut saya harganya mahal, rasanya sayang kalau tidak dihabiskan. Sungguh makan malam yang memuaskan.
[caption id="attachment_365025" align="aligncenter" width="560" caption="Beef burger pesanan saya. Harganya Rp109.000, belum termasuk pajak dan biaya service. (foto by Nurhasanah)"]