Memperoleh sifat siswa adalah mutlak bagi pendidik. Atribusi merupakan indikator apakah seorang pendidik adalah seorang ahli. Sebagai kompetensi, sifat siswa tidak dijadikan sebagai variabel kognitif, tetapi sifat siswa dipahami dan diterapkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran baik bagi pendidik pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Memahami karakteristik siswa, termasuk siswa, tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika diabaikan, proses pembelajaran tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Bila diabaikan proses pembelajaran peserta didik maka tidak akan maksimal dan juga sulit untuk dicapai perkembangannya dan pemebentuknya karakter siswa. pendidik atau guru perlu menyelami dunia anak, potensi, minat, bakat, motivasibelajar dan permasalahan lain yang berhubungan dengan anak.(Janawi, 2019)Â
Adapaun Hakekat Peserta Didik Yaitu:
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terkonsep dalam rangka membuat suasana belajar dan proses pembelajaran. Adapun proses peserta didik untuk mengembangkan talenta yang dimiliki peserta didik yaitu seperti: kekuatan spiritual keagamaan, pendendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan. Anak hidup itu dengan berbeda-beda karakteristiknya masing-masing dan dibentuk dalam lingkungan masing-masing yang beragam maka dari itu anak akan berbeda-beda karena pengaruh dari lingkungannya. Banyak ahli pendidikan sudah menyebutkan mengenai hakikat siswa dan potensi kemampuan anak. Menurut Conny R. Semiawan, insan belajar, tumbuh dan berkembang berdasarkan pengalaman yang diperoleh peserta didik. Setiap anak dilahirkan menggunakan kemampuan, talenta dan minatnya masing-masing. Perbedaannya adalah faktor yg mensugesti prestasi belajar anak. Untuk itu anak diberikan kesempatan untuk menerima apa yg diinginkannya supaya anak bisa berkembang seoptimal mungkin sinkron menggunakan kemampuan, talenta & minatnya masing-masing. Perbedaan ini wajib dipertimbangkan (Cony Semiawan, R. 2002).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, siswa memiliki karakteristiknya masing-masing. Ada banyak kesamaan antara kembar identik, tetapi ada perbedaan. Untuk mengetahui karakteristik siswa tersebut, pendidik memiliki teori-teori psikologi seperti psikologi belajar saya, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, dan berbagai pendekatan lain yang dapat memaksimalkan perhatian siswa yang perlu Anda pahami dan kuasai.Â
Peran Guru dalam Memahami Karakteristik Peserta DidikÂ
 Guru merupakan menjadi peran penting dalam proses pembelajaran di sekolah maupun di kelas untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan talenta peserta didik. Peran guru dalam membentuk karakter anak ataupun karakter bangsa yaitu Kepribadian yang diharapkan tidak hanya terdiri dari kecerdasan dan kemampuan, tetapi juga kepribadian yang luhur dan spiritualitas keagamaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran diarahkan pada proses belajar siswa. Oleh karena itu, perlu untuk memahami karakteristik siswa, pendidik membutuhkan area seperti belajar ilmu psikologi, psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, kemungkinan sains tentang disiplin komunikasi.
Adapun hal penting yang perlu diketahui dalam memahami karakteristik anak didik, yaitu:Â
Membangun komunikasi verbal
Komunikasi verbal dapat membangun unsur hubungan psikologis selain mengembangkan keharmonisan batin antara pendidik dan peserta didik. Komunikasi nonverbal tidak memungkinkan untuk menyelaraskan hubungan spiritual dan keharmonisan batin antara pendidik dan peserta didik. Komunkasi verbal juga salah satu cara pendekatan dalam proses pembelajaran.Â
 Menjadi figure yang baik
Figur yang baik dapat dijadikan teladan atau contoh peserta didik. Figur yang baik mempunyai kriteria seperti optimis, komunikatif, memiliki charisma, dan perduli dengan lingkungan sekitar, termasuk dunia anak-anak. beberapa kriteria dan menjadi salah satu unsur yang dapat memahami karakter pesert didik.