Mohon tunggu...
nur hasanah09
nur hasanah09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Keterkaitan dan Kedekatan Agama-Ekonomi

14 September 2016   06:11 Diperbarui: 14 September 2016   07:00 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Seperti hubungan antara agama dan ilmu, ekonomi yang diyakini sebagai salah satu cabang ilmu secara otomatis tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya agama. Sumber hukum dari berbagai masalah, yakni Al-Qur’an dan As -Sunnah dengan jelas dan secara gambling memberikan porsi yang sangat besar terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan ekonomi. Bahkan prinsip, metodologi dan hukum pengaturan perekonomian dalam islam tidak dapat dipisahkan dengan islam sebagai agama. Seperti zakat yang merupakan salah satu pilar agama yang berkaitan erat dengan ekonomi. Zakat dapat membersihkan harta dari sesuatu yang dianggap tidak baik. Begitupun sebaliknya, zakat dalam pandangan ekonomi dapat membantu masyarakat yang kurang mampu untuk dapat berperan aktif dalam suatu kegiatan ekonomi. Denagn adanya zakat ini, semua masyarakat baik yang mampu maupun yang kurang mampu dapt bertahan hidup karena yang kurang mampu dibantu dengan kewajiban berzakat orang-orang yang mampu.

Arus sekularisme yang saat ini semakin menjadi, telah meluluhlantakan peran agama pada semua bidang. Peran agama itu sendiri didesak pada sudut, yaitu sebatas mengurus proses lahir, nikah dan mati. Bahkan lebih cenderung pada pengurusan mati saja, karena untuk urusan kelahiran dan pernikahan sudah ada pengurusnya masing-masing. Memang itulah yang ada dalam pemikiran sekularisme supaya bebas menjalankan system ekonomi kapitalisnya. Wilayah ekonomi yang menjadi domain kapitalisme mencoba meniadakan agama dalam setiap bidang ekonomi terutama dalam berbagai kebijakan dan aturan ekonomi. Ideology agama tidak boleh mewarnai praktek ekonomi. Itu semua memang merupakan harapan besar yang didambakan oleh kaum kapitalisme.

Sejak awal islam tidak pernah memisahkan aspek agama dan non-agama termasuk dengan kegiatan ekonomi. Oleh karena itulah islam selalu menjadi incaran atau sasaran kapitaisme dan jajarannya yang ingin mempertahankan hegemoninya di muka bumi ini. Islam selalu menganggap dan meyakini bahwa Allah sebagai penguasa dan sumber kebenaran yang dianggap lebih baik daripada teori dan nilai rumusan manusia yang merupaakan ciptaan Allah dengan segala keterbatasannya. Tidak terkecuali di bidang ekonomi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun