Aku tidak seberuntung itu
Aku yang banyak gagalnya
Aku yang banyak tangis dibanding tawa
Aku yang lebih banyak senyum diluar, namun menangis dalam kegelapan kamar
Isi kepala ku yang terus ramai layaknya sebuah pasar
Aku hanya mencoba bertahan hidup dari banyaknya persoalan di Dunia
Beryukur, menjadi salah satu cara ku untuk melewati itu semua
Namun bagi mereka "Kamu belum seberapa", bukankah kalimat penenang lebih baik dari pada membandingkan?
Lantas, cara seperti apa dalam menjalani kehidupan yang fana ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H