Mohon tunggu...
nurhanifahrizky
nurhanifahrizky Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk menebar manfaat

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Batu Ginjal pada Anak Sejak Dini

11 Februari 2020   21:56 Diperbarui: 12 Februari 2020   09:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.beatkidneystones.co.uk


Penyakit batu ginjaldalam 15 tahun terakhir meningkat 2 kali lipat lebih banyak. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya penderita diabetes tipe 2 dan masalah obesitas. Namun, permasalahan pada batu ginjal tidak hanya ditemukan pada orang dewasa, jumlah anak-anak yang menderita batu ginjal pun terus meningkat.

Batu ginjal diproduksi oleh ginjal, namun bagaimana mekanisme terbentuknya batu ginjal pada tubuh manusia belum diketahui secara pasti. Meskipun batu kandung kemih dengan ukuran besar telah ditemukan pada mumi di Mesir. Operasi batu ginjal baru dilakukan pada akhir abad ke-20. Setelah itu semakin banyak metode inovasi untuk menangani batu ginjal seperti ultrasonic stone repositioning. 

Walaupun sudah banyak metode inovasi, penyakit batu ginjal belum dapat dituntaskan karena memiliki tingkat kekambuhan yang cukup tinggi. Adanya batuginjal menyebabkan kerusakan pada ginjal. Akibatnya, sistem urinari mengalami sumbatan dan dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih. Kondisi yang semakin kronis akan berdampak lebih buruk dan mengakibatkan gagal ginjal kronis. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi akan berujung pada hemodialisis. Jangan sampai anak-anak menjalani hemodialisis karena keterlambatan pencegahan danpenanganan penyakit ginjal.

Bagaimana pencegahan batu ginjal pada anak atau mencegah kejadian berulang batu ginjal pada anak? Upaya pencegahan tidak berbeda jauh dengan orang dewasa, namun setiap anak maupun orang dewasa memiliki managemen diet dan terapi yang berbeda. Prinsip ini harus dipahami terlebih dahulu karena kebutuhan dan metabolisme tubuh setiap orang yang berbeda.

Secara garis besar, pencegahan batu ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Manajemen Diet dan Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh.

Manajemen Diet dilakukan dengan membatasi asupan garam (sodium), kalsium, protein, buah-buahan dan sayuran. Konsumsi garam, kalsium dan protein diatas batas normal dapat memicu terbentuknya batu-batu kalsium, yang merupakanbakal terbentuknya batu di saluran ginjal. Oleh karena itu perlu untuk mengetahui berapa takaran maksimal konsumsi garam. 

Konsumsi garam pada anak-anak usia 1-3 tahun tidak lebih dari 1,5 gram/hari dan 1,9 gram/hari pada anak-anak usia 4-8 tahun, dan tidak lebih dari 2,2gram/hari pada anak-anak usia 9-13 tahun, dan pada anak usia 14-18 tahun tidak lebih dari 2,3gram/hari. Konsumsi garam ini sudah termasuk konsumsi garam dapur atau pada masakan dan garam lain yang terkandung pada cemilan anak-anak.

Batas maksimal konsumsi kalsium pada anak-anak sekitar 500mg/hari. Hal ini mungkin menjadi pro kontra karena konsumsi yang berlebih dapat memicu batu ginjal namun jumlah yang kurang akan berpengaruh pada pembentukan dan kepadatan tulang. Terlebih anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan.

Permasalahan yang sama terjadi dengan pembatasan konsumsi protein. Protein dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal melalui metabolisme sulfur dari asam amino. Protein yang berasal dari hewan mengandung banyak purin sehingga dapat menyebabkan hypocitraturia dan uricosuria yang berkontribusi terjadinya penyakit batu ginjal. Akan tetapi protein merupakan zat gizi makro yang dibutuhkan anak-anak untuk pertumbuhan sel dan memperbaiki sel yang rusak, terlebih di masa pertumbuhan.

Lalu apa yang aman untuk dikonsumsi anak-anak? Apakah sesulit itu untuk mencegahanak menderita batu ginjal? Menghitung jumlah garam, kalsium dan protein dalam1 hari, belum lagi konsumsi buah dan sayuran yang juga mengandung garam dank alsium. Dan belum lagi jajanan anak di luar pemantauan. 

Upaya pencegahan kedua akan mendukung optimalisasi upaya pencegahan batu ginjal pertama yaitu Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh. Optimalisasi jumlah urin dalah sehari yang sama dengan jumlah intake cairan dapat mencegah terbentuknya batu ginjal. Keseimbangan cairan antara urin output dan intake cairan dapat menurunkan konsentrasi dan supersaturasi dari metabolisme pembentukan batu ginjal. 

Oleh karena itu, poin paling penting dan sederhana dalam mencegah batu ginjal pada anak adalah dengan menghitung kebutuhan jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh. Tentu saja kebutuhan cairan setiap anak berbeda, karena berat badan dan aktivitas anak berbeda. Salam Sehat. Semoga Bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun