Mohon tunggu...
Nurhandayani
Nurhandayani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aliran Kegiatan Perekonomian di Kota Mataram

17 Oktober 2022   12:38 Diperbarui: 17 Oktober 2022   15:49 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan ekonomi yang bervariasi, mendorong setiap daerah Kabupaten atau kota untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu pembangunan daerah sekitar kota dan alokasi dana bantuan hendaknya dilakukan secara terpadu dan serasi serta diarahkan agar pembangunan dan pengalokasian dana masyarakat ekonomi menengah kebawah  yang berlangsung benar-benar sesuai dengan prioritas, potensi, kebutuhan masyarakat daerah tersebut.

Sebagai sesorang mahasiswa yang berasal dari pedesaan tentunya merasakan akan berbedanya sebuah aliran kegiatan perekonomian di Kota Mataram ini. Perbedaan yang sangat terlihat dari aliran kegiatan masyarakat di desa dan di kota terlihat secara jelas, jalan raya yang begitu padat dan ramai dengan pengendara motor, mobil maupun lain sebagainya. Terlihat perbedaan yang jelas ketika di pedesaan jalan raya tidak seramai yang ada di kota. Diantara pengguna jalan raya di kota ini terdapat banyak perbedaan arah dan tujuan, diantaranya ada para siswa yang berangkat sekolah, mahasiswa yang berangkat kuliah dan banyak mayarakat yang memulai paginya dengan pergi bekerja. Tidak heran mengapa jalanan di kota ini padat akan pengguna karena di kota ini lah semua aliran perekonomian terlaksana dan tidak heran juga banyak orang pedesaan yang merantau untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa merubah nasib keluarganya.

Di kota yang padat akan penduduk ini banyak peluang kerja namun,  masih banyak juga masyarakat dari kalangan ekonomi menengah dibawah yang meminta-minta dipinggir jalan dan ini merupakan hal yang jarang kita lihat di pedesaan, karna pada dasarnya masyarakat pedesaan dari kalangan ekonomi menengah kebawah lebih memilih untuk bekerja menggarap sawah atau kebun milik orang meskipun tentunya penghasilan yang masyarakat itu dapatkan tidak besar dan tidak menetap. Karna, di pedesaan yang menentukan pekerjaan masyarkat ekonomi menengah kebawah hanyalah iklim. Kegiata ekonomi atau aliraan kegiatan perekonomian masyarakat di Kota Mataram ini berbagai macam jenis pekerjaan, ada yang eksisnya dibidang jasa dan barang diantaranya, sebagai guru, dosen, dokter, pegawai kantoran, polisi,sopir, driver ojol dan pedagang di toko kecil maupun toko besar dan banyak jenis UMKM lainnya. Dan seperti yang kita ketahui tentang masalah yang terjadi di negara ini yaitu Covid-19 dan BBM naik dengan pesatnya, sehingga masalah ini menjadi dampak yang tidak baik bagi kegiataan ekonomi di Kota ini dan karna masalah inilah banyak pedagang dari UMKM kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Dari hasil perhitungan Dinas Koperasi UMKM Povinsi NTB, sebanyak 22.473 jenis UMKM yang berada di NTB sehinggaa pengalokasian dana untuk masyarakat UMKM di alokasikan ke pelatihaan, karna latar belakang dan persoalan utama dalam kegiataan perekonomian kota adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat meliputu pengangguran, dan kemiskinan, serta ketimpangan pendapat. Ketiga persoalan tersebut, saling berkaitan karna ketika kemiskinan dan pengangguran teratasi maka kesejahteraan masyarakat rata-rata akan meningkat. Namun, jika tidak dibarengi dengan upaya pemerataan pendapatan maka akan menciptakan kekhawatiran yang semakin meningkat

Kesejahteraan perekonomian penduduk NTB Tahun 2021,yang diukur dengan PDRB perkapita mencapai Rp.18.000.000.00. hal ini berarti rata-rata pendapataan masyarakatnya rendah karna pada saat itu negara Indonesia dilanda virus Covid-19 yaang menyebabkan aliran kegiataan perekonomian dikota ini menurun drastis karna rata-rata pekerjaan atau sumber pendapat masyarakat dikota ini pada UMKM. Penduduk miskin atau masyarakat ekonomi menengah kebawah di NTB cukup tinggi yaitu sekitar 764.656 jiwa (13.83%) sedangkan penduduk yang bekerja mencapai 2,64 juta jiwa ( BPS NTB,2022). Untuk mengatasi kemiskinan di kota ini aplikasi atau wadah diperlukan lapangan kerja dan lapangan usaha yang lebih luas, apalagi pemerintah mendukung masyarakat untuk menciptakan atau membangun UMKM untuk menciptakaan lahan pekerjaaan untuk masyarakat di kota ini. Tetap saja fenoma pencari kerja di Kota Mataram ini yang semakin tinggi, terlihat dari banyaknya orang yang melamar pekerjaan diberbagai bidang industri barang atau jasa.

 UMKM di kota ini memiliki bidang yang luas, mengingat potensi yang tersedia cukup banyak. Potensi hasil yang luas, meliputi hasil pangan, perternakan, perikanan, dan lain sebagainya. Tetapi masalah yang muncul adalah pedidikan dan pelatihan yang kurang, perekonomian di Kota Mataram ini tidak stabil karna masih banyak bahkan hampir 45% masyarakat yang pengangguran, dari data yang diperoleh masyarakat yang masa pengangguran maupun yang sedang mencari pekerjaan tidak hanya berasal dari Kota Mataram atau wilayah NTB bahkan banyak masyarakat dari luar daerah maupun luar pulau yang kebanyakan berasal dari pulau Jawa khususnya wilayah Madura. Hal inilah yang membuat kepadatan penduduk dikota Mataram ini sehingga banyak terjadi penyimpangan sosial seperti pencuri dan banyak penyimpangan sosial lainnya. Di kota ini masalah yang sering muncul adalah dari kalangan masyarakat yang pengangguran sehingga menimbulkan gelandangan dan pengemis yang meminta-minta di jalanan kota, hal ini tentu menjadi masalah karna dapat mengganggu arus lalu lintas jalanan kota yang padat menjadi macet karna aktifitas mereka yang minta-minta. Kebijakan pemerintah dalam masalah yang satu ini masih kurangg efektif, padahal gelandangan dan juga pengemis tidak sesuai dengan norma kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karna itulah pemerintah harus mengadakan kebijakan dalam penanggulan masyarakat yang satu ini.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun