Mohon tunggu...
Nurhamalah Dhiyaaun
Nurhamalah Dhiyaaun Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Yogyakarta jurusan Bahasa dan satra Inggris yang berasal dari Kota manis, Ciamis, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membaca, Jendela Dunia

22 Oktober 2012   04:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:33 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Iqra' bismirabbikalladzi khalaq", itulah wahyu pertama yang Allah turunkan kepada guru terbesar kita, Muhammad SAW. Perintah membaca ini pada hakikatnya tidak hanya tertuju pada beliau saja, tapi tertuju pula bagi seluruh umat manusia yang ada dimuka bumi ini.

Menbaca merupakan aktivitas yang sama sekali tidak memiliki kerugian didalamnya. Membaca apapun yang ada disekitar kita berarti membaca dunia dan karakter dunia yang kita pijak. Membaca tidak hanya membaca buku, novel, koran atau alquran. Membaca juga berarti menelaah dunia dan apa yang ada didalamnya, ini namanya tadabbur alam.

Tadabbur alam bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Rumah, pantai, gunung, jalan raya, atau bahkan ruang tamu sekalipun bisa dijadikan objek tadabbur alam. Membaca itu sebenarnya bersifat repetisi jika kita telah mencintai setiap kalimat yang kita temui. Dalam hal ini bisa diartikan bahwa jika kita sudah memiliki rasa cinta membaca, maka otomatis aktivitas membaca itu akan selalu terulang setiap harinya. Kita akan merasa ada yang kurang jika tidak menemukan sesuatu yang bisa dibaca, bahkan koran yang berceceran dimanapun akan segera dibaca.

Pepatah mengatakan "membaca adalah Jendela Dunia", hal ini sudah tidak diragukan lagi. kita bisa membedakan orang yang suka membaca dan orang yang jarang membaca. Orang yang suka membaca cenderung mampu menguasai semua informasi yang ada disekitarnya baik informasi yang aktual ataupun yang sudah basi, baik informasi lokal maupun interlokal, aktif dalam setiap diskusi yang dia ikutin dengan selalu mengkritisi atau memberikan tambahan informasi terhadap informasi yang diutarakan orang lain.  Sehingga orang seperti ini biasanya memiliki nilai lebih dimata orang-orang sekitarnya. Berbeda dengan orang yang jarang membaca, mereka cenderung pasif ketika ada diskusi-diskusi yang diadakan oleh sebuah komunitas. orang seperti ini hanya mampu mendengarkan apa yang orang lain bicarakan tanpa memberikan komentar apapun terkait yang dibicarakan tersebut.

Sudah sangat jelas bahwa dengan membaca, kita akan terbantu untuk menguasai informasi yang ada dan mampu menjadi orang ktitis terhadap informasi dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun