Mohon tunggu...
Nurhamalah Dhiyaaun
Nurhamalah Dhiyaaun Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Yogyakarta jurusan Bahasa dan satra Inggris yang berasal dari Kota manis, Ciamis, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kicau Kecil untuk Mamah

25 Desember 2013   00:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku rindu, dia yang kusapa setiap mentari menyapa
Aku rindu, dia yang kucium setiap aroma senja menjelma
Aku rindu, dia yang kupeluk setiap malam menghimpit dada sesakku
Aku rindu, dia yang kupanggil setiap raga tak kuasa memikul raganya
Dia yang kini ada usah kurusak mimpinya
Dia yang kini ada usah kulukai pilu hatinya
Dia yang kini ada usah kugores harapan luhurnya
Dia yang kini ada usah kuhalau langkah kuatnya
Aku rindu, dia yang menyayangi penuh kehangatan
Aku rindu, dia yang mencintai penuh pengorbanan
Aku rindu, dia yang menghiasi laju semangatku
Aku rindu, dia yang selalu kunanti belai usap kasihny
Dia yang kini jauh, janjiku penuh yakinkan jiwanya
Dia yang kini jauh, janjiku tulus kobarkan mimpi jiwanya
Dia yang kini jauh, baktiku sepanjang hayat ku ikrar
Dia yang kini jauh, dia yang kini kurindu, dia mamah,,,,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun