Mohon tunggu...
Nurhaliza
Nurhaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang MUA, dan mempunyai hobi merias seseorang dan saat ini sedang mengampu pendidikan di kampus AL-FALAH AS-SUNNIYAH KENCONG JEMBER, dan mempunyai hobi Travelling. Senang bersosialisasi dan mudah berkenalan dengan orang lain dengan mudah .

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Profil Desa dan Kontribusi Mahasiswa KKN Kolaboratif ke-3 Kabupaten Jember

30 September 2024   21:16 Diperbarui: 30 September 2024   21:54 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN KOLABORATIF #3 Kab.Jember Kec.Sumberbaru 

Desa Sumberagung, yang berlokasi di Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, didirikan pada tahun 1989 setelah memisahkan diri dari Desa Rowotengah karena wilayah Rowotengah yang terlalu luas. Pak Endar Murdiyanto, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat, menjelaskan bahwa pemisahan ini dilakukan untuk memperkecil wilayah administrasi. 

Menurut Pak Totok, Kepala Dusun Banjarejo Timur, Desa Sumberagung memiliki sumber air bernama 'Gumuk Gedang' yang tidak pernah kering, bahkan saat musim kemarau, sehingga wilayah ini cocok untuk pertanian padi, yang menjadi mata pencaharian utama warga karena kondisi tanah yang lembek.

Desa Sumberagung memiliki luas wilayah 914,34 hektar dan berbatasan dengan Desa Rowotengah di utara, Desa Sari Mulyo dan Wringin Agung di selatan, Desa Pondok Joyo di timur, serta Kecamatan Rowokangkung di barat. Terdapat empat dusun di desa ini: Tambak Rejo, Banjarejo Timur, Banjarejo Tengah, dan Banjarejo Barat, dengan total penduduk sebanyak 10.355 jiwa dan kepadatan 1.132,51/km.

 Sebagian besar penduduk desa berpendidikan hingga SMA, dengan beberapa di antaranya yang melanjutkan ke jenjang S1 dan S2. Penduduk Desa Sumberagung mayoritas berasal dari suku Jawa (70%) dan suku Madura (30%). Meskipun terdapat keragaman etnis, masyarakat hidup rukun dan damai.

Desa ini berada di ketinggian 23 meter di atas permukaan laut, dengan kelembapan 12 gram/m dan suhu rata-rata harian 25C. Tanah di Sumberagung bertekstur debuan dengan warna hitam, yang dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi padi dan jeruk. 

Namun, penanaman padi yang dilakukan secara terus-menerus tanpa rotasi tanaman telah mengurangi kandungan bahan organik tanah. Selain itu, desa ini juga kerap mengalami banjir, yang dapat mengganggu panen. Meskipun demikian, Sumberagung tetap menjadi salah satu desa penghasil padi terbesar di Kabupaten Jember, menjadikannya desa unggulan di kabupaten ini.

Sebagai contoh desa yang terus berkembang di tengah modernisasi, Sumberagung memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Untuk meningkatkan hasil pertanian, teknologi modern seperti irigasi tetes, penggunaan pupuk organik, dan pengembangan varietas unggul perlu diterapkan. Keindahan alam desa ini juga dapat dioptimalkan untuk pariwisata melalui homestay, trekking, dan kegiatan outdoor lainnya. Selain itu, sektor ekonomi kreatif, termasuk kerajinan tangan dan kuliner khas, juga memiliki peluang besar untuk berkembang dengan dukungan pelatihan dan bimbingan.

Pendidikan dan pelatihan menjadi kunci dalam mendukung pengembangan ini. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pemerintah sangat penting untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan. Partisipasi aktif dari masyarakat, termasuk pemerintah desa, tokoh masyarakat, petani, pelaku usaha, dan pemuda, sangat penting dalam merumuskan dan melaksanakan program-program pembangunan.

Dengan potensi yang ada, Desa Sumberagung memiliki peluang besar untuk menjadi desa yang maju dan mandiri. Kolaborasi yang erat antara pemerintah desa, warga, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Kehadiran mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kabupaten Jember telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan desa ini. 

Mereka tidak hanya melakukan pendataan stunting dan ATS, tetapi juga memberikan pelatihan, serta membantu implementasi teknologi pertanian dan pengembangan ekonomi kreatif. Kolaborasi ini meningkatkan kapasitas masyarakat desa dan membuka wawasan baru bagi mahasiswa mengenai kehidupan pedesaan dan tantangan yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun