Pada Rabu, 21 Desember 2022, Mahasiswa KKM UIN Malang terjun langsung dalam upaya meningkatkan moralitas calon generasi bangsa yang dimulai dengan melakukan penyuluhan mengenai bullying di Madrasah Ibtidaiyah KH. Hasyim Asy'ari Gubugklakah, Poncokusumo.
Mengapa bullying? Tema tersebut berangkat dari keresahan mahasiswa terkait merosotnya moralitas calon generasi bangsa yang disebabkan oleh perilaku bullying. Dimana hal ini relevan dengan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyatakan bahwa setidaknya terdapat 37.381 laporan perundungan (bullying) dalam kurun waktu 2011 hingga 2019. Keresahan para mahasiswa tersebut pun diperkuat dengan hadirnya kasus bullying terbaru di dunia pendidikan.Â
Dimana dalam kasus tersebut, seorang anak sempat mengalami koma yang disebabkan oleh penganiayaan dari kakak kelasnya di bangku Sekolah Dasar. kasus tersebut terjadi pada Jumat, 11 November 2022 di SDN Jenggolo, Kepanjen Kab. Malang.
Keresahan tersebut tidak hanya dirasakan oleh para mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan adanya permintaan dari Bu Diah Murtiningsih, S.Pd selaku Kepala MI untuk memberikan penyuluhan terkait bullying kepada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6.Â
Saya minta  kaka-kaka dari UIN Malang untuk memberikan penyuluhan bullying di sini pun karena anak-anak itu secara tidak sadar, mereka melakukan bullying dan itu menjadi bekal yang kurang baik dalam berinteraksi dan bersosialisasi
ucap Kepala Madrasah Ibtidaiyah KH. Hasyim Asy'ariÂ
Berangkat dari keresahan inilah kemudian kelompok KKM 147 dan 148 UIN Malang menyanggupi untuk melakukan penyuluhan di Madrasah Ibtidaiyah KH. Hasyim Asy'ari yang bertempat di desa Gubugklakah, Kec. Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penyuluhan ini disajikan dengan tema "Bullying, kita korban, pelaku atau pengamat?". Materi ini disampaikan oleh mahasiswa KKM jurusan Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yakni Nur Halizah Tolan dan Alifah Aulia Putri Difayanti.Â
Anggota lain dari divisi pendidikan KKM UIN Malang kelompok 147 dan 148 yang bertugas mengabdi di Desa Gubugklakah tersebut pun turut berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan tersebut. Penyuluhan ini ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan moralitas calon penerus generasi bangsa, dengan meredam tindak perilaku bullying pada anak, khususnya di desa Gubugklakah.Â
Dalam dunia pendidikan, perilaku bullying yang terjadi pada siswa menjadi salah satu penghambat proses belajar dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Tindak kekerasan maupun penindasan dari segi verbal maupun nonverbal untuk mencapai kepuasan tertentu ini menyebabkan keresahan, terutama bagi para pendidik dan masyarakat sekitar.Â
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa-siswi demi memastikan pesan dari materi tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Untuk menambah keseruan, kegiatan ini juga disertai dengan sesi tanya jawab yang dilakukan di pertengahan penyampaian materi dengan memberikan beberapa hadiah sebagai bentuk apresiasi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dan melihat sejauh mana keaktifan mereka dalam mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan penyuluhan terkait bullying ini diharapkan dapat berdampak positif bagi para siswa untuk menanggulangi perilaku bullying yang pernah terjadi hingga cara mencegah agar perilaku bullying tidak terulang kembali. Tak hanya memberikan materi terkait pemahaman, mahasiswa KKM juga turut melakukan pengawasan terhadap siswa-siswi sebagai bentuk upaya tindak lanjut selama 30 hari masa pengabdian, mahasiswa KKM yang bertugas dalam bidang pendidikan pun tetap melakukan pengawasan terhadap siswa-siswi di Madrasah Ibtidaiyah KH. Hasyim Asy'ari.