Mohon tunggu...
Nurhalismah
Nurhalismah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya renang,hiking, healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment dari Mary Ainsworth dan John Bowlby

20 Januari 2025   01:18 Diperbarui: 20 Januari 2025   01:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Teori Attachment dari Mary Ainsworth dan John
Bowlby

1. Pengantar Teori Attachment
Teori attachment (kelekatan) adalah teori yang dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth. Teori ini menekankan pentingnya hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utama, biasanya ibu. Menurut teori ini, ikatan emosional yang terbentuk selama masa kanak-kanak memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan sosial dan emosional individu.

2. Kontribusi John Bowlby
John Bowlby, seorang psikoanalis Inggris, adalah pelopor dalam pengembangan teori attachment. Bowlby mengembangkan teorinya berdasarkan pengamatan klinis dan penelitian terhadap anak-anak yang mengalami pemisahan dari orang tua mereka. Dia percaya bahwa ikatan emosional antara anak dan pengasuh utama adalah aspek penting dalam perkembangan anak.

*Konsep Utama Bowlby
- Attachment sebagai Kebutuhan Biologis:
Bowlby berpendapat bahwa attachment adalah kebutuhan biologis dasar yang penting untuk kelangsungan hidup. Anak-anak memiliki dorongan alamiah untuk mencari kelekatan dengan pengasuh utama mereka untuk perlindungan dan keamanan.
 
- Proximity Maintenance: Bowlby menekankan pentingnya anak-anak tetap berada dalam jarak dekat dengan pengasuh utama mereka untuk merasa aman. Anak-anak yang merasa aman dengan pengasuh utama mereka cenderung lebih percaya diri untuk menjelajahi lingkungan sekitar.
 
- Safe Haven dan Secure Base:Pengasuh utama berfungsi sebagai "safe haven" (tempat aman) di mana anak-anak dapat kembali ketika merasa terancam atau cemas. Selain itu, pengasuh juga berfungsi sebagai "secure base" (basis yang aman) yang memungkinkan anak-anak untuk menjelajahi dunia dengan percaya diri.

*Fase Attachment Menurut Bowlby
Bowlby mengidentifikasi empat fase utama dalam perkembangan attachment:
- Pra-Attachment (0-2 bulan):Bayi menunjukkan perilaku yang menarik perhatian pengasuh, seperti menangis dan tersenyum.
- Attachment dalam Pembentukan (2-6 bulan):Bayi mulai menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama mereka.
- Attachment yang Jelas (6 bulan-2 tahun):Bayi membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pengasuh utama mereka dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan perpisahan.
- Attachment Timbal Balik (2 tahun ke atas):Anak-anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan tujuan sendiri, dan hubungan menjadi lebih timbal balik.

3. Kontribusi Mary Ainsworth
Mary Ainsworth, seorang psikolog perkembangan Amerika, memperluas teori Bowlby dengan penelitian empirisnya. Ainsworth mengembangkan metode "Strange Situation" untuk mengukur kualitas attachment antara anak dan pengasuh utama.

*Metode Strange Situation
Metode Strange Situation melibatkan serangkaian episode yang dirancang untuk mengamati respons anak terhadap kehadiran, kepergian, dan kembalinya pengasuh utama dalam lingkungan yang tidak dikenal. Berdasarkan pengamatan ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola attachment utama:

- Attachment Aman (Secure Attachment): Anak-anak yang memiliki attachment aman merasa nyaman menjelajahi lingkungan saat pengasuh utama hadir dan cemas saat pengasuh pergi. Ketika pengasuh kembali, anak-anak ini dengan cepat merasa nyaman dan mencari kedekatan dengan pengasuh.
 
- Attachment Ambivalen/Resistan (Ambivalent/Resistant Attachment):Anak-anak dengan attachment ambivalen cenderung sangat cemas ketika pengasuh utama pergi dan sulit untuk dihibur ketika pengasuh kembali. Mereka mungkin menunjukkan kombinasi perilaku mencari kedekatan dan penolakan terhadap pengasuh.
 
- Attachment Menghindar (Avoidant Attachment):Anak-anak dengan attachment menghindar cenderung menghindari atau mengabaikan pengasuh utama saat mereka kembali. Mereka mungkin menunjukkan sedikit atau tidak ada kecemasan perpisahan dan tidak mencari kedekatan dengan pengasuh.

*Attachment Disorganisasi (Disorganized Attachment)
Selain tiga pola attachment utama, penelitian selanjutnya mengidentifikasi pola keempat, yaitu attachment disorganisasi. Anak-anak dengan attachment disorganisasi menunjukkan perilaku yang tidak konsisten atau kontradiktif saat berinteraksi dengan pengasuh utama. Pola ini sering kali terkait dengan pengasuhan yang tidak konsisten atau penuh kekerasan.

4. Dampak Jangka Panjang Attachmen
Kualitas attachment selama masa kanak-kanak memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan sosial, emosional, dan kognitif individu. Berikut beberapa dampaknya:

- Keamanan Emosional: Anak-anak yang memiliki attachment aman cenderung tumbuh menjadi individu yang merasa aman secara emosional dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka juga lebih mampu membangun hubungan yang sehat dan mendukung dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun