Program Kampung emas 2.0 dengan tema "Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya" ini merupakan program lanjutan dari Kampung Emas 1.0 di tahun 2022 yang bertema "Penguatan Lima Pilar dalam Percepatan Penurunan Stunting". Program ini merupakan inisiasi lanjutan dari Pemerintah Kota Surabaya yang bekerjasama dengan Universitas Airlangga yang tergabung dalam konsorsium Perguruan  Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur
Dengan dipelopori oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga dan bantuan pendanaan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sebanyak 459 mahasiswa dari berbagai fakultas yang terlibat diturunkan langsung ke 153 kelurahan yang ada di Surabaya. Dengan berbekalkan ilmu yang telah di dapat selama masa perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat mendukung program Kampung Emas 2.0 dengan pengimplementasian ilmu selama terjun langsung ke dalam masayarakat. Program ini juga mendukung target rencana pada program SDGs untuk menyejahterakan masyarakat yang mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang. Khususnya program ini mendukung Goal 2 dari SDGs yang menargetkan Zero Hunger dengan salah satu tujuan memperbaiki nutrisi, Goal 3 yang menargetkan kesehatan dan kesejahteraan dengan salah satu fokus tujuannya adalah keluarga berencana, dan goal 17 yang menargetkan kolaborasi dengan tujuan penguatan kerjasama antar yang bersangkutan untuk mencapai target.
Dalam program ini, terdapat 3 jenis kegiatan utama diantaranya adalah Layanan Terpadu Pranikah atau Laduni sebagai bentuk peningkatan cakupan pemeriksaan kesehatan pranikah, SBCC-Bestiez atau Social Behaviour Change Communication : Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi yang bertujuan untuk mengubah perilaku ibu hamil dalam praktik makan serta manajemen kesehatan mental ibu, penguatan peran PKK dan TPK sebagai edukator dan konselor kesehatan. Terakhir, Formulasi Pangan Beriman yang berfokus untuk mengembangkan formula makanan berbasis pangan hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, calon pengantim, dan remaja putri untuk mendukung program Dapur Sehat.
Kelurahan Margorejo merupakan salah satu sasaran BBK Kampung Emas 2.0 yang berada di Kecamatan Wonocolo dan dibawahi oleh Puskesmas Sidosermo. Program ini dimulai pada bulan Oktober hingga Desember 2023. Kelurahan Margorejo dibina oleh kelompok 148 yang beranggotakan 3 orang, yaitu Catharina Dwi Arista Haryanto dari fakultas Kesehatan Masyarakat, Nurhalimah dari Fakultas Keperawatan dan Alamudin Athoul dari Perencanaan Wilayah Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ketiga anggota kelompok berasal dari fakultas yang berbeda, dimana kerjasama dan kolaborasi antar anggota sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dan tujuan program dapat tercapai
Kelurahan Margorejo juga menjadi salah satu kelurahan yang berada di Surabaya yang telah berhasil menjadi keluarahan yang zero stunting. Hal ini didukung dari data yang telah dikumpulkan oleh kelompok 148 dimana angka stunting di kelurahan margorejo adalah 0 dengan jumlah balita pra-stunting 2 dan dengan berbagai pengobatan yang direncanakan oleh puskesmas dan pihak yang terikat, 2 balita pra-stunting ini diperkirakan sembuh pada bulan Desember 2023. Namun, permasalahan KEK pada ibu hamil masih ada dan harus segera ditangani, sehingga tidak menyebabkan BBLR pada bayi yang dapat menjadi penyebab stunting pada balita.
Dalam mewujudkan 3 program utama Kampung Emas 2.0 kelompok 148 melakukan analisis situasi terlebih dahulu yang fokus kegiatan ini untuk menilai masalah KB pasca persalinan, pengetahuan dan praktik gizi, konsumsi suplemen laduni, dan kesehatan mental calon pengantin serta ibu hamil. Setelah itu, kelompok melakukan pengembangan media edukasi, survey pasar, pendokumentasian PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak), serta ikut serta dalam penyaluran Laduni yang diselenggarakan oleh Puskesmas.
Melalui Program BBK Kampung Emas 2.0 ini diharapkan dapat terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat seputar kesehatan, gizi, dan aspek ekonomi secara berkelanjutan. Sehingga tujuan utama program yaitu mewujudkan Surabaya yang Zero stunting dapat tercapai. Program kampung emas 2.0 juga menjadi wadah mencari pengalaman baru bagi mahasiswa. Melalui rangkaian program Kampung Emas 2.0 mahasiswa dapat secara langsung melihat kondisi sebenarnya di lapangan. Akhir kata, terselenggaranya program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada masyarakat sehingga permasalahan gizi yang terjadi, khususnya pada Kelurahan Margorejo, Wonocolo, Kota Surabaya dapat diselesaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya