setelah pertaningan Syedi Modi International Badminton Campionship banyak yang berharap Jorji akan membangkitkan semangat gelar juara di turnamen yang lebih besar lagi seperti yang kita ketahui
Di sektor tunggal putri indonesia sangat lah minim prestasi hanya Maria Kristin Yulianti dan Lindaweni yang prestasi cukup mumpuni
setelah pensiunnya sang peraih perunggu olimpiade beijing dan juara ketiga Kejuaraan Dunia 2015 belum ada satupun pemain tunggal putri kita yang banyak berbicara tentang bulutangki
Namun harapan kita harus terwujud cukup lama sama halnya Fitriani dan Dinar Dyah Ayustine, Gregoria Mariska Tunjung harus memerlukan waktu yang lama untuk menjuarai Turnamen BWf
di tahun 2018 Jorji hanya meraih Finnish Open 2018 setelah itu Jorji selalu kalah di babak awal ataupun babak perempat final hingga akhirnya di tahun 2022 Gregoria Mariska berhasil menjadi
Runner Up SATHIO GROUP Austaralia Open 2022 sebelum akhirnya di kalahkan anak ajaib dari Korea selatan An Se Young 21-17, 21-9
Berikut ini perjalanan Gregoria Mariska Tunjung di SATHIO GROUP Austaralia Open 2022 :
- R32 : Gregoria Mariska Tunjung vs Sydney Tjonadi : 21-4, 21-6
- R16 : Gregoria Mariska Tunjung vs Supandia Katethong : 21-15, 21-9
- QF Â : Gregoria Mariska Tunjung vs Saena Kawakami : 14-21, 22-20, 21-16
- SF Â : Gregoria Mariska Tunjung vs Han Yue [7] : 18-21, 21-16, 21-14
- F Â : Gregoria Mariska Tunjung vs An Se Young [1] : 21-17, 21-9
Kalau melihat dengan pesaing Jorji Han Yue dan Goh Jie Wei tidak berbeda jauh, Han Yue yang merupakan salah satu tunggal putri yang tiongkok belum bisa mengimbangi Senior mereka
Sebut saja Chen Yu Fei dan He Bing Jiao yang usia hanya berbeda 2 tahun bahkan bisa di bilang Han Yue tidak sebanding dengan usia dia sekarang walaupun dia berada di peringkat 10 dunia , Han Yue masih terlalu jauh berbeda dengan Pemain negara lain sebut saja An Se Young
Untuk Goh Jie Wei sendiri memang sangat di harapkan kala itu apalagi setelah dia berhasil mendapatkan emas Sea Games 2017,tetapi sayang dia keluar BAM dan memutuskan Gantung Raket karena cedera
yang di alami nya sebelum akhirnya kembali lagi di dunia bulutangkis walaupun belum bisa bersinar seperti dahulu ketika dia berhasil menjadi Runner Up Indonesia Masters 2016 dan Runner Up Taipei Open 2017