Ganda putra indonesia kemarin membuat kejutan pertama kali di all england 2022, mereka baru pertama kali bermain di All England langsung juara setelah mengalahkan pemain senior mereka setelah itu mereka mengikuti Swiss Open 2022 tetapi sayang mereka kandas di babak pertama melawan pemain india unggulan ketiga sekaligus musuh bebuyutan Kevin/Marcus
Muhammad Shoibul Fikri/Bagas Maulana kalah dengan rubber set 21-17, 11-21, 18-21 dengan Satwiksairajay Rankireddy/Chirag Shetty
Sebelum pertandingan Swiss Open berlangsung, ada berita mengejutkan di dunia bulutangkis saat Herry Ip mengatakan sesuatu tentang ganda putra ranking 9 dunia di Jawa Pos
"Fajar/Rian sudah di salip oleh tiga ganda muda tersebut. Bahkan, dia merasa bahwa setahun lalu Fajar/Rian sudah tertinggal
Secara rangking, kata herry ip, Fajar/Rian memang masih di atas. Tetapi secara kemampuan, teknik permainan, dan prestasi dan prestasi dalam dua tahun, Fajar/Rian sejatinya telah di salip oleh junior mereka
Kondisi mereka ini memang seperti  Angga Pratama/ Ricky Karanda Suwardi. Mereka dipersiapkan untuk melanjutkan prestasi Hendra/Ahsan, tetapi pada akhirnya malah kesalip oleh Marcus/Kevin (yang pernah saya pos sebelumnya)
" mungkin mereka ada tekanan dan pressure mental yang dihadapi fajar/rian. Mereka sudah sadar dengan kondisi ini. Terutama setelah dikalahkan leo/daniel di thailand open 2020. Saya sudah cukup kasih mereka kesempatan, saya juga memberikan motivasi" Ucap herry ip
Christian Hadinata pun memberikan kritik yang lumayan pedas mengenai Fajar/Rian menurut mantan juara dunia dan dua kali juara all england tersebut mengatakan bahwa mereka terlihat terbebani sekali, banyak yang berharap kepada mereka. Kalau sekali main bagus, ya otomatis, tuntunya harus main bagus terus motivasi ini lah yang kayanya mulai hilang dari mereka kepada jawa pos
Selain Herry Ip,Terbebani ?
Ya bisa saja karena mereka unggulan ketiga di indonesia jadi ketiga Marcus/Kevin kalah dan Hendra/Ahsan juga mengalami hal yang sama maka  mereka berdua di tuntun lebih mungkin hal itu yang membuat mereka drop sebelum bermain apalagi kalau bertemu unggulan yang punya level lebih tinggi
ya gimana ya jadi pemain bulutangkis memang punya beban apalagi kalau sudah di pelatnas , puluhan orang pasti ingin masuk pelatnas agar bisa mengikuti Turnamen Internasional lebih mudah dan di latih oleh pelatih yang sudah berpengalaman dan juga di pelatnas memiliki fasilitas yang lengkap.
Failitas pelatnas termasuk bagus peraih Emas Olimpiade Rio Carolina Marin saja mengakuinya
Mereka yang sudah di pelatnas pasti mempunyai cita-cita yang tinggi misal saya ingin seperti legenda ini, legenda itu atau kalau bisa aku ingin menjadi legenda yang punya rekor sendiri yang sangat susah di pecahkan oleh orang lain
Pasti susah, harus kerja keras ?
Ya pasti lah seorang Zhao Yunlei tidak mungkin mendapatkan 2 Gelar Olimpiade London 2012 tanpa kerja keras
seorang Zhang Nan tidak mungkin juara olimpiade 2 kali di London Dan Olimpiade Rio tanpa kerja keras bahkan saya bisa bilang di china termasuk ketat dalam bulutangkis mereka tidak segan-segan membongkar seorang pemain tanpa melihat rangking mereka mau rangking 1 dunia atau tidak kalau sudah tidak ada chemistry ya bongkar kalau tidak mau ya tenggelam
seorang Susy Susanti tidak mungkin Juara Olimpiade Barcelona 1992 tanpa kerja keras
Kalau mereka bisa menjadi seorang legenda, siapa sih yang bangga pasti ya mereka selain pengemar bulutangkis