Pengobatan Tradisional adalah suatu pengobatan yang ilmu, pengalaman, dan keterampilannya masih menggunakan metode tradisional. Ilmu, pengalaman dan keterampilan tersebut biasanya didapatkan secara turun temurun di suatu masyarakat. Pengobatan Tradisional sendiri masih bisa kita temui di wilayah pedesaan, yang akses untuk ke tempat pelayanan kesehatannya masih terbatas. Pengobatan tradisional pun memiliki ciri khas yang berbeda -- beda tergantung wilayahnya masing -- masing. Pengobatan tradisional sendiri sering dikenal dengan istilah obat rakyat atau obat herbal.
Obat herbal pertama kali ada pada zaman Sumeria Kuno, salah satu zaman peradaban pertama manusia. Obat herbal yang digunakan adalah campuran dari berbagai macam tanaman herbal yang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit pada waktu itu. Kemudian obat herbal dikembangkan pada abad ke-16.
Dalam segi obat yang dihasilkan, sebagian masyarakat masih menganggap bahwa pengobatan tradisional lebih baik dibanding pengobatan modern. Hal ini disebabkan dari beberapa indikator pembeda, salah satunya adalah efek samping. Dibalik kecepatan obat kimia dalam menyembuhkan berbagai penyakit, obat kimia juga memiliki efek samping yang buruk jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Gagal ginjal merupakan salah satu akibat dari penggunaan obat kimia yang digunakan dalam jangka waktu panjang.
Sedangkan pada penggunaan obat herbal, dikatakan bahwa tidak ada efek samping yang terjadi jika digunakan dalam waktu yang lama. Hal ini dikarenakan komposisi dari obat herbal itu sendiri. Obat herbal dibuat dari campuran berbagai tanaman herbal yang dianggap mampu menyembuhkan, mengobati, atau meredakan berbagai penyakit. Obat herbal sendiri dibuat tanpa menggunakan sedikit pun bahan kimia, sehingga aman dan tidak menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Perkembangan Pengobatan Tradisional yang semakin pesat membuat Pengobatan Tradisional menjadi pilihan alternatif bagi beberapa masyarakat. Selain dari faktor yang telah saya jelaskan di atas, obat herbal yang merupakan hasil dari Pengobaran Tradisional banyak dijadikan sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak bisa mengonsumsi obat kimia hasil Pengobatan Modern. Industri Farmasi juga mengakui bahwa obat tradisional semakin dibutuhkan. Hal ini sebagai upaya dari Industri Farmasi dalam menangani masalah yang terjadi, yaitu munculnya efek samping.
Keunggulan lain dari obat herbal adalah mudah didapatkan, sekalipun jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Ini menjadi solusi bagi masyarakat -- masyarakat yang tinggal di daerah yang sekiranya sulit dijangkau dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan.
Pemerintah juga berupaya dalam pengembangan obat herbal, seperti penguatan sistem pasar, penguatan produksi, penguatan kelembagaan dan regulasi, penguatan IPTEK, pelestarian SDA, pengembangan sistem informasi, dll. Selain itu, Kemenkes juga memiliki upayanya tersendiri. Upayanya yaitu dengan menghadirkan fitofarmaka. Kehadiran fitofarmaka ditujukan sebagai langkah kemandirian farmasi dan sebuah transformasi sistem kesehatan di Indonesia.
Kesimpulan dari essay yang sudah saya tulis dari berbagai macam sumber ini adalah semua pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing -- masing. Pengobatan Tradisional dan Pengobatan Modern tidaklah sempurna, keduanya digunakan dalam kepentingan yang berbeda. Sudah menjadi hak bagi warga negara untuk memilih akan menggunakan yang mana. Tidak ada salahnya, karena kedua pengobatan tersebut digunakan dalam perbedaan kepentingan. Kita sebagai sesama manusia tidak mempunyai hak untuk saling merendahkan pilihan dari setiap masing -- masing individu. Kita hanya perlu menghormati,
KATA KUNCI: Efek, Modern, Obat, Tradisional
DAFTAR PUSTAKA
Prima Medika Hospital. 2017. Perbedaan antara Pengobatan Tradisional dengan
Modern. https://www.primamedika.com/id/kegiatan-berita-prima-medika/perbedaan-antara-pengobatan-tradisional-dan-modern. [online]. Diakses pada tanggal 18 September 2024.
DinKes DIY. 2024. Obat Herbal Semakin Penting dalam Industri Farmasi Modern.
https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/obat-herbal-semakin-penting-dalam-industri-farmasi-modern. [online]. Diakses pada tanggal 18 September 2024.
Nindita, Anggun. 2023. ASOMPS 2023: Kepala BPOM RI Dukung Pengembangan
dan Pemanfaatan Jamu Menjadi Obat Herbal Terstandardisasi. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.itb.ac.id/berita/asomps-2023-kepala-bpom-ri-dukung-pengembangan-dan-pemanfaatan-jamu-menjadi-obat-herbal-terstandardisasi/60043&ved=2ahUKEwigto6LjdCIAxWwVmwGHUs3BGsQFnoECFEQAQ&usg=AOvVaw37AFlPolJ8soL_0oTc49DC. [online]. Diakses pada tanggal 19 September 2024.
Muhamad, Sean. 2023. Kemenkes dorong pengembangan obat herbal dan
fitofarmaka di Indonesia. https://www.antaranews.com/berita/3854127/kemenkes-dorong-pengembangan-obat-herbal-dan-fitofarmaka-di-indonesia. [online]. Diakses pada tanggal 19 September 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H