DBD (Demam Berdarah) adalah penyakit yang disebabkan dari infeksi virus Dengue. Virus menginfeksi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini terjadi di daerah tropis maupun subtropis. Penyakit ini mengakibatkan jutaan kasus setiap tahunnya. Tercatat bahwa Asia Tenggara adalah wilayah yang sering terjangkit penyakit ini.
Gejala umum dari DBD sendiri adalah demam tinggi yang mencapai suhu 40C, sakit kepala, nyeri, ruam, mual & muntah, dan gejala seperti flu. Sementara pada kasus yang parah, DBD mampu menyebabkan pendarahan, syok, bahkan hinggq kematian.
Menurut data yang ada, kasus DBD di Indonesia mencapai angka 130.000 dan tingkat kematiannya mencapai 70%. Angka kematian yang sangat tinggi untuk kasus penyakit yang sering dijumpai. Ini membuktikan bahwa DBD benar -- benar berbahaya dan dibutuhkan tindakan tingkat lanjut.
Peran Kesehatan Masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan demam berdarah sangatlah besar. Salah satu dari peran Kesehatan Masyarakat adalah dengan menerapkan 3M Plus. 3M Plus sendiri adalah singkatan dari menguras, mengubur, dan menutup, serta kata "Plus" berarti langkah tambahan untuk memaksimalkan upaya pemberantasan DBD. 3M Plus bisa dikatakan sebagai sebuah upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Menguras adalah salah satu langkah dari 3M Plus. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara menguras tempat -- tempat yang tergenang oleh air. Air sendiri merupakan media berkembang biak nyamuk penyebab DBD. Langkah berikutnya adalah mengubur. Langkah ini dilakukan dengan cara mengubur tempat -- tempat yang tergenang oleh air. Langkah terakhir adalah menutup. Menutup tidak berbeda jauh dengan mengubur. Langkah ini dapat dilakukan dengan menutup tempat -- tempat yang digunakan untuk menyimpan air seperti bak, ember, toren, dll. Untuk langkah "Plus" sendiri dapat diterapkan dengan banyak cara, seperti menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi, memelihara tanaman pengusir nyamuk, dan yang paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Tenaga Kesehatan Masyarakat yang dibantu dengan Tenaga Medis juga melakukan upaya lain untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya DBD, yaitu dengan memberikan vaksin DBD. Vaksin ini diberikan kepada masyarakat guna menurunkan angka terjangkit DBD di Indonesia. Peran Kesehatan Masyarakat disini adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat Indonesia mengenai seberapa penting vaksin pencegahan DBD.
Selain memberikan penyuluhan mengenai vaksin DBD kepada masyarakat, Tenaga Kesehatan Masyarakat juga memberikan penyuluhan mengenai faktor -- faktor yang mengakibatkan DBD beserta cara pencegahannya. Faktor -- faktor yang dimaksud seperti iklim, lingkungan, mobilitas penduduk, dan perilaku masyarakat.
Kesimpulan dari Essay ini adalah Tenaga Kesehatan Masyarakat memiliki peranan yang besar dalam menanggulangi ancaman -- ancaman di bidang kesehatan. Berbeda dengan Tenaga Medis yang bertugas dalam mengobati, Tenaga Kesehatan Masyarakat berfokus dalam hal -- hal yang berkaitan dengan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar guna memberikan informasi penting mengenai pencegahan suatu masalah di bidang kesehatan. Walau tugas dari Tenaga Kesehatan Masyarakat adalah memberikan arahan -- arahan, namun peran dan kesadaran diri masing -- masing masyarakat adalah kunci utama dari sebuah keberhasilan. Maka, dibutuhkan kerja sama yang baik antara Tenaga Kesehatan Masyarakat dengan Masyarakat itu sendiri. Dengan terjalinnya kerja sama yang baik antar keduanya, maka persoalan -- persoalan di bidang kesehatan akan mampu teratasi dengan baik dan efisien.
KATA KUNCI: Demam, Kesehatan, Masyarakat, Nyamuk, Upaya
DAFTAR PUSTAKA
Fadil, Rizal. 2024. Demam Berdarah.
https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarah [online]. Diakses pada tanggal 11 September 2024.
Dame, Marry. 2024. Langkah Pencegahan DBD dengan 3M Plus dan Vaksin DBD.
https://www.alodokter.com/langkah-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus-dan-vaksin-dbd [online]. Diakses pada tanggal 11 September 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H