Mohon tunggu...
Nuy Nurhakimah
Nuy Nurhakimah Mohon Tunggu... -

Berjuang demi kesuksesan dunia akhirat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mereka yang Gila Kekuasaan

8 April 2014   10:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kekuasaankata yang satu ini tentunya semua orang menginginkannya. Mulai dari kekuasaan yang terkecil hingga terbesar. Dari zaman rasulallah SAW. Sampai sekarang kekuasaan selalu menjadi incaran. Tentunya mereka berpikir dengan kekuasaan, tentunya mereka akan disegani. Padahal menjadi seorang penguasa itu berat tanggung jawabnya, bukan hanya di dunia saja tapi sampai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Siapa saja yang tamak pada kekuasaan akan menuai penyesalaan pada hari kiamat , didunia orang yang gila kekuasaan seperti ini tidak akan menjalankan amanat dengan baik. Mereka yang gila kekuasaan pasti akan menyalahgunakan kekuasaan tersebut. Banyak di zaman sekarang penguasa-pengusa yang memanfaatkan kekuasannya untuk kepentingan dirinya sendiri. Padahal banyak tauladan-tauladan para sehabat rasulallah SAW. dalam mengemban kekuasaan dimasanya.

Kekuasaan sebagai perhiasan dunia selain harta dan keluarga. Selalu membawa kecenderungan manusia untuk meraihnya. Fenomena saat ini menunjukkan bagaimana orang berbondong-bondong mengejar kekuasaan, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang meninggalkanya pekerjaandan mengeluarkan materi yang tidak sedikit untuk memperlicin jalan meraihnya,sebagaiman besar memimpikan bahwa dengan kekuasaan akan langsung atau tidak langsung meningkatkan status social mereka di masyarakat ,dalam sebuah masyarakat dengan budaya feudal yang masih sangat kuat.

Dari Abu Hurairah,Rasullah SAW bersabda:

“Nanti engkau akan begitu tamakpada kekuasaan, namunkelak di hari kiamat engkau akan benar-benar menyesal”. (HR.Bukhari)

Sesungguhnya meminta jabatan dalah haram, haram hukumnya. Terlebih lagi jika mengetahui bahwa dirinya lemah dan tidak akan mampu melaksanakan amanah tersebut.

Bagi siapa saja yag meminta sebuah jabatan pemerintahan maka ia tidak boleh diberi jabatan itu. Islam tidak memberikan jabatan kekuasaan kepada orang yang memintanya, menginginkannya dan berambisi untuk mendapatkannya. Orang yang berhak mendapatkan jabatan kekuasaan adalah orang yang menjauhkan diridan tidak suka menerimanya.

Mengemban suatu jabatan kekuasaan merupakan sebuah tanggung jawab yang teramat besar, karena akan menimbulkan celaan dan siksaan di hari kiamat kelak. Kecuali jika yang mengembannnya berlaku adil dan melaksanakan semua kewajibannya akan tetapi orang yang seperti ini sangatlah sedikit bagaimana mungkin ia mampu berbuat adil jika sebuah perkara berkaitan dengan kerabat, sahabat dan orang – orang yang dicintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun