Mohon tunggu...
Nuy Nurhakimah
Nuy Nurhakimah Mohon Tunggu... -

Berjuang demi kesuksesan dunia akhirat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Perbuatan Syirik Mengusik Iman

5 Mei 2014   09:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kadar iman seseorang bisa tebal, bisa tipis, atau bahkan bisa lenyap. Hal ini tergantung pada bagaimana orang tersebut merawat dan memeliharaimannya. Jika tidak dirawat dan dipelihara iman akan hilang dari hati kita.

Iman itu diibaratkan tanaman yang ditanam dalam hati. Tanaman iman ini akan tumbuh subur jika dipelihara, dirawat dengan baik oleh si penanam. Jika tidak, maka tanaman itu akan layu dan lama-lama akan mati. Lebih-lebih kalau tanaman itu kena racun. Racun itu langsung akan membunuh iman.

Salah satu racun iman adalah syirik. Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah. Lawan dari perbuatan syirik adalah tauhid, yaitu mengakui hanya ada satu Tuhan yang wajib disembah yakni Allah. Orang yang berbuat syirik disebut musyrik .

Menyekutukan Allah artinya membuat sekutu atau kawan sebanding pada Allah. Misalnya orang percaya pada Allah tetapi juga percaya pada dewa wisnu, dewa syiwa, dewa brahma, penunggu hutan, laut dan lain-lain. Banyak juga orang-orang yang percaya kepada Allah tetapi masih percaya pada benda-benda yang mempunyai kekuatan menyamai Allah seperti batu, pohon, keris dan lain-lain. Ada juga yang percaya pada Allah tetapi percaya pada ruh-ruh yang diyakini bersemayam di makam-makam angker dan keramat. Dalam hal ini jangan salah paham dengan makam wali dan ulama. Kalau makam wali dan ulama kita boleh berziarah untuk mendoakan bukan minta-minta. Kalau berziarah ke makam wali dan ulama dengan maksud meminta-minta maka tetap saja syirik.

Banyak sekali diantara kita yang masih percaya dengan hal-hal seperti itu, mereka tak sadar padahal perbuatan mereka termasuk syirik. Orang-orang yang percaya pada hal seperti itu biasanya orang-orang yang masih melestarikan adat istiadat nenek moyangnya.

Percaya pada Allah kemudian dicampur aduk dengan percaya pada kekuatan-kekuatan ghaib yang mempunyai kekuatan sama dengan Allah inilah yang disebut syirik. Dengan demikian, yang melakukan syirik itu sebenarnya orang islam juga dalam arti orang yang sudah percaya pada Allah, bukan orang kafir. Namun, imannya kurang bersih masih bercampur dengan iman lain.

Allah melarang keras orang islam berbuat syirik. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al- Qur’an surat An-Nisa : 48).

Artinya : “ sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik tetapi mengampuni dosa selain syirik bagi orang yang dikehendaki-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa besar”. (Q.S. An-Nisa:48)

Pada ayat 48 surat An-Nisa jelas sekali bahwa syirik dilarang keras dan termasuk dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh Allah. Sedangkan dosa selain syirik masih bisa diampuni. Untuk itu, jangan sekali-sekali berbuat syirik. Bersihkan hati kita dari unsur-unsur syirik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun