Islam mengajarkan agar kita cinta bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dengan cara-cara yang halal. Korupsi,menipu, mencopet, mencuri bukanlah cara bekerja yang dianjurkan oleh ajaran islam.
Ingatkah dengan sejarah Nabi Muhammad SAW. Pada usia 6 tahun beliau telah ditinggal wafat ayah dan ibunya. Beliau lalu ikut kakeknya. Namun tak lama kemudian, kakeknya pun meninggal. Beliau kemudian ikut pamannya, Abu Talib. Abu Talib adalah seorang pedagang yang tak begitu kaya. Ia memiliki beberapa domba. Pamannya memberikan rtugas kepada Nabi SAW untuk mengembala dombanya di padang pasir.
Setelah dewasa Nabi Muhammad SAW bekerja sebagai pedagang. Berkat akhlaknya yang terpuji beliau dipercaya untuk mengelola kekayaan khadijah. Dan karena kejujurannya dan kepercayaan beliau, akhirnya beliau diminta oleh khadijah untuk menjadi suaminya.
Ketika sudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Muhammad SAW masih melanjutkan profesinya sebgai pedagang. Beliau masih suka menjual barang dagangannya sendiri di pasar.
Jadi, Nabi SAW bukanlah tipe orang yang hanya berdoa dan zikir di masjid, beliau juga bekerja mencari nafkah, tak berbeda dengan orang lainnya. Nabi Muhammad SAW menghidupi keluarga dan dirinya dengan bekerja keras.
Dari cerita diatas, jelas bahwa Islam bukanlah semata-mata agama shalat, doa, dan berzikir di masjid-masjid. Islam mengajarkankeseimbangan antara kekhusuan beribadah kepada Allah SWT dan dalam berkehidupan sehari-hari. Beribadah dan bekerja harus dilakukan secara berimbang.
Allah Maha Penyayang kepada umat-Nya. Allah mengetahui bahwa untuk bisa hidup beradab manusia membutuhkan banyak keperluan sepertyi pakaian, makanan, rumah, pendidikan, hiburan dan lain-lain. Satu-satunya jalan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan cara bekerja, dengan bekerja orang akan mendapatkan penghasilan.
Islam mengajarkan hidup seimbang dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qasas : 77
Artinya :”dan carilah apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagian) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebutuhan dari (kehidupan) dunia”. (Q.S. Al-Qasas :77)
Memang benar tujuan akhir hidup kita adalah mencapai kebahagiaan akhirat, karena disanalah kehidupan yang sebenarnya dan abadi . akan tetpi, untuk mencapai kesana manusia hidup di dunia duu. Saat hidup di dunia inilah Allah SWT melarang kita untuk memikirkan akhirat saja, melupakan kebutuhan dunia. Untuk itu, Allah SWT memerintahkan kita shalat lalu bekerja mencari nafkah.
Nabi SAW bersabda: “Bekerjalah untuk dunia seolah-olah kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah seolah-olah kamu mati besok”.
Sangat jelas bahwa Islam mengajarkan pemeluknya untuk cinta bekerja. Allah SWT telah menegaskan dalam firmannya dan Nabi SAW telah memberi teladan yang nyata. Oleh karena itu selama jasmani dan rohani seht dan kuat tak ada alasan untuk tidak bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H