Sepakbola memang tidak dapat dipisahkan dari politik. Lihatlah pemerintah Inggeris yang melarang petinggi kementrian mereka menyaksikan secara langsung penampilan Steven Gerrard cs di fase penyisihan grup. Pangeran Harry dan pangeran William juga batal memberi dukungan langsung kepada The Three Lions karena alasan yang sama. Mereka sepakat memboikot Euro 2012 sebagai bentuk protes atau keprihatinan terhadap pemerintah Ukraina atas kasus hukum yang menimpa mantan PM Ukraina Yulia Tymoshenko, yang kabarnya disiksa selama berada dipenjara.
Begitu juga dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang selalu menyemangati tim panser, kemungkinan juga ikut memboikot Euro 2012. Apalagi putri mantan PM Yulia Tymoshenko meminta pertolongan langsung kepada Merkel. Namun, bukan tidak mungkin aksi boikot dihentikan jika tim panser melenggang ke final. Begitu juga dengan Pangeran Harry bisa saja merencanakan hadir di stadion bila  Steven Gerrard cs berhasil melaju ke fase knock-out.
Namun, bagaimana dengan pecinta sepakbola di pulau Bintan yang ingin sekali menyaksikan penampilan timnas Inggeris melawan timnas Perancis  kemarin, Selasa dinihari? Ya, ternyata banyak warga yang memiliki parabola tetapi tidak dapat menangkap siaran RCTI yang memiliki hak siar menayangkan pesta sepakbola Euro 2012 ini. Namun mereka tidak patah arang, maka tersebutlah seorang ibu yang sudah menjanda dan pemilik rumah kos-kosan, pada Senin sore berinisiatif membeli antena televisi UHF  yang dapat menangkap siaran RCTI.
Pemilik rumah kos, yang bernama ibu Eli tersebut berharap agar 9 orang yang menyewa kamar kos di rumahnya dapat mulai menikmati tayangan Euro Selasa dini hari. Maka Senin, sekitar pukul 5 sore ibu Eli dibantu 3 orang anak kos mencoba memasang dan mengangkat tiang besi setinggi 12 meter itu. Namun malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, besi yang digunakan menyambar kabel listrik tegangan tinggi yang melintang di atap rumah. Innalillahi wainna ilaihi rojiuun....ibu Eli dan seorang anak kos meninggal seketika, sementara 2 orang lainnya yang mengalami luka bakar dilarikan ke RSUP Tanjung Pinang.
Lokasi kejadian tepat berada disamping kantor kelurahan Gunung Lengkuas, Bintan Timur. Dan salah seorang staf kelurahan juga sudah memperingatkan ke-4 korban untuk berhati-hati karena saat itu mulai gelap menjelang magrib dan ada kabel listrik yang melintang di atas rumah mereka. Apa yang dikhawatirkanpun terjadilah.
Maksud hati ingin menyambut pesta sepakbola Eropa, tetapi kepastian itu keburu menjemput. Demikianlah sekelumit kisah tragis dari gegap-gempita pergelaran akbar sepakbola Eropa 2012 yang di fase-fase awal sudah diwarnai kejutan dan dinodai oleh teriakan rasis yang dilakukan sebagian kecil suporter dari atas tribun penonton.
Selamat menikmati sajian menarik selanjutnya antara Denmark vs Portugal, apakah CR7 cs akan bernasib sama dengan tim Oranye?
sumber : Batam Pos
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H