"Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku."
Kita manusia seringkali merasa angkuh. Seringkali saat berbuat maksiat yang kecil, merasa bahwa itu hanya maksiat kecil dan dakmpaknya juga kecil. Seringkali lupa bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah milik Allah. Seringkali bertumpu pada diri sendiri.
Satu pertanyaan. Sudah ribuan hari kita hidup di dunia, nikmat mana yang itu milik kita sepenuhnya?
Bahkan perkara oksigen, garam di dapur, bensin. Itu semua kita dapatkan dari Allah.
Melalui buku Waktunya pulang, penulis mendapatkan 2 hal penting, yaitu :
1. Kasih sayang Allah untuk makhluknya itu tanpa batas.Â
2. Seringkali kita manusia yang memilih menjauh dari Allah. Menunda salat, malas mengaji, lalai dengan waktu kosong dan kesehatan. Namun sejauh apapun kita menjauh, Allah masih selalu menolong kita, memberikan apa yang kita butuhkan, bahkan selalu menerima taubat saat kita kembali.
Saatnya pulang. Agar hati yang hampa bisa kembali tenang. Agar jiwa gersang bisa kembali tumbuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H