Bernard Kalume adalah seorang fixer di Congo. Dia bekerja, membantu jurnalis internasional yang melakukan peliputan disana. Menjadi sumber informasi, mengatur jadwal, penerjemah.
Sebelum itu, dia seorang penyanyi. Cukup ternama di Rwanda. Pria kelahiran 1960 ini mulai pindah kesana di usia 20 dan membentuk band bernama Sans Frontiere Musica. Enam tahun kemudian, dia menikahi perempuan Rwanda.
Tahun 1994, genosida terjadi di Rwanda. Istri Bernard seorang perempuan Tutsi. Dan Tutsi adalah bagian kelam dari tragedi ini. Lebih satu juta orang Tutsi meninggal dalam amukan selama 100 hari.
Bernard mengingat hari itu sepanjang hidupnya.
Dia sedang mengajari anak-anaknya bermain gitar. Istrinya ada di dapur, ketika empat milisi bersenjata mengetuk pintu. Istri Bernard mengira suara di depan datang dari kawan suaminya bermain band. Dia membuka pintu, dan keempat milisi itu berteriak seperti singa menemukan buruannya.
Istri Bernard ditarik keluar rumah. Para milisi itu akan membantainya dengan parang.
Pilihan Bernard tak banyak, dia harus memastikan anak-anaknya selamat.
Dia keluar, meminta para milisi itu tidak membantai istrinya dengan parang. Dia meminta mereka menembaknya saja.
Para milisi itu menolak. Peluru, kata mereka, terlalu berharga dipakai untuk membunuh ular, sebutan untuk suku Tutsi. Mereka mulai menghajar istri Bernard.
Dalam kekalutan, Bernard setuju membayar 5 ribu francs Rwanda untuk sebutir peluru.