Mohon tunggu...
Nurhadi SA
Nurhadi SA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Pendidikan, Terapis, Muballigh

- Pemerhati dunia pendidikan - Tim Muballigh pada Sekolah Haji Umroh "Baitullah" Kab. Semarang - Terapis pada Bengkel Jiwa & Raga "S3" Pekalongan (dengan metode SEFT dan PAZ Al-Kasaw)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tetiba Mimisan...

30 September 2020   08:30 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:01 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada ancaman di balik posisi nyaman! (Foto: merdeka.com) 

Seorang ibu tiba tiba histeris melihat putranya mimisan. Ia bingung, harus bagaimana untuk menghentikan mimisan putranya itu. Beberapa cara diterapkan, namun tak kunjung berhasil. Dari menyumpal hidung anak dengan lintingan daun sirih, hingga diminumi berbagai obat. Semuanya nihil.

Mengapa sang anak bisa tetiba mimisan? Padahal ia hanya duduk seharian dan asyik dengan smartphone-nya. Pagi ia mengikuti KBM daring dari sekolahnya, ditambah siangnya bermain game atau sekedar chit chat bersama teman teman sekelasnya yang sekarang tidak bisa bermain ketemu fisik.

Ayah bunda, di masa pandemi yang semuanya serba daring, interaksi anak dengan gajet semakin lengket. Belum lagi usai daringnya, sang anak tak juga berhenti bergajetria. Alih alih mengembalikan gajet ke orang tuanya, mereka justru sibuk bermain game. Hal ini menambah lama durasi interaksi mereka dengan smartphone.

Dan seringkali ketika mereka fokus pada gajetnya, maka mereka akan mencari posisi duduk yang paling nyaman untuk aktivitasnya itu. Seperti ilustrasi di atas, salah satu posisi nyaman dalam bergajetria.

Kasus mimisan di atas, terjadi karena sang anak jarang bergerak. Ia berlama lama dengan smartphone dengan posisi duduk yang salah. Posisi duduk seperti dalam ilustrasi di atas, terlihat sangat nyaman. Namun di balik kenyamanannya itu justru ada ancaman besar. Salah satu akibatnya, tiba tiba keluar darah dari hidung (mimisan). Mengapa hal ini bisa terjadi?

Dalam posisi duduk "nyaman" tersebut, tulang ekor kita menerima beban terbesar. Sementara jika tulang ekor tertekan masuk, maka tubuh akan menjadi lemah. Karena tulang ekor inilah bagian terpenting dalam struktur rangka tubuh manusia. Allah SWT menciptakan satu rangkaian tulang ekor, tulang punggung dan tengkorak kepala sebagai jalur primer. Kemudian muncul tulang samping: tulang pinggul dan sepasang kaki, tulang tulang rusuk dan sepasang tangan. Dan kelak, manusa akan dibangkitkan kembali dari tulang ekor. Karena tulang tulang lain akan hancur dimakan tanah, sementara tulang ekor akan tetap utuh hingga hari kebangkitan.

Lantas, bagaimana solusinya?

Untuk kasus mimisan di atas, maka cukup keluarkan tulang ekornya. Bagaimana teknisnya? Anak diminta duduk bersimpuh, orang tua memegangi pahanya, kemudian anak diminta sit-up ke arah belakang semampunya. O ya, posisi dagu harus menempel di dada. Jemari tangan dianyam dan letakkan di belakang kepala, tangan menahan kepala senantiasa menunduk. Insya Allah hitungan 10 kali sit-up, problem ini akan selesai.

Kemudian solusi untuk anak yang terpaksa harus berlama lama duduk dengan gajet; usahakan posisi duduk pada tulang duduk (pinggul), dengan punggung tegak lurus. Posisi ini memang melelahkan, namun akan menjaga tulang punggung anak dalam posisi normal. Mengurangi penyimpangan pada tulang punggung, akan meminimalisir terjadinya "penyakit" dadakan.

Jangan lupa untuk memaksa anak sedikit menggerakkan badan saat pergantian jam pelajaran daringnya. Minimal dengan menggeliat, senam ringan atau jalan ke luar ruang untuk menghirup udara segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun