Mohon tunggu...
Dipa Wecana
Dipa Wecana Mohon Tunggu... -

belajar mencari ilmu,teman dan bersharing ria dari yang biasa ,menjadi luar biasa karena anda luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terapi Ikan

15 Januari 2012   12:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:51 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu pagi yang cerah, tiada kegiatan yang berarti. ngapain,pikirku.iseng-iseng mengajak sanak and family tuk jalan ke suatu tempat rekreasi yang ada dikotaku. dan secara kebetulan mereka pun antusias diajak jalan-jalan sekedar untuk refreshing dihari minggu tentunya setelah mereka melakukan berbagai aktivitas selama 1 minggu.

Akhirnya kamipun sampai ketempat tujuan, setelah memarkir kendaraan, kamipun menuju loket karcis.kemudian kami pergi ketempat yang kami inginkan.

Tempat terapy ikan ini tidak begitu luas, kira-kira berukuran 2 x 4 m2, dan dalamnya sekitar 60 cm

sayapun ambil tempat yang enak untuk duduk dan kemudian memasukan kedua kaki kedalam kolam. karena baru pertama kali,belum ada bayangan apapun dengan yang namanya terapy ikan, kemudian saya langsung memasukan kaki kedalam kolam dan  melihat begitu banyak ikan disana, begitu kaki di masukan ikan-ikan tersebut berebut seolah-olah ada makanan dikaki ku.karena kaget,kakiku kemudian aku angkat dan pelan-pelan kumasukan kedua kakiku, lagi-lagi ikan datang dan menyerbu kearah kakiku.begitu beulang-ulang kaki dimasukan kolam diangkat lagi sampai akhirnya terbiasa dengan serbuan ikan-ikan tersebut.

Geli....dan gelinya....tak bisa dibayangkan

lama-lama rasa geli hilang menjadi rasa nikmat yang tiada tara di seluruh kaki

aku lihat keseluruh telapak kaki... tidak ada yang terluka dan lebih terkejut lagi seluruh telapak kaki jadi bersih yang tadinya agak kasar kini halus.

satu jam terasa kaki direndam dalam air dengan dikerumuni ikan-ikan yang memakan kulit mati disekitar telapak kaki dan kaki. selanjutnya .....enteng sekali kaki ini untuk melangkah.

sampai sekarang 2 bulan sudah berlalu dan kaki ini masih enteng untuk melangkah seolah tiada beban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun