Fitrah manusia merujuk pada kodrat asli atau naluri dasar yang dimiliki setiap individu sejak lahir. Dalam konteks Islam, fitrah dipandang sebagai ciptaan Allah SWT yang memprogramkan manusia untuk mengenal-Nya dan menjalankan ketaatan kepada-Nya. Hakikat fitrah manusia memiliki implikasi yang mendalam dalam pendidikan Islam ilmu pengetahuan.
Pertama-tama, pemahaman akan fitrah manusia membawa konsekuensi bahwa pendidikan tidak hanya terfokus pada aspek intelektual semata, tetapi juga pada pengembangan spiritual dan moral individu. Pendidikan Islam ilmu pengetahuan harus memperhatikan aspek-aspek ini secara seimbang, agar manusia dapat tumbuh menjadi individu yang seimbang dan bertanggung jawab di hadapan Allah SWT.
Selanjutnya, pengakuan akan fitrah manusia menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan. Artinya, tidak hanya menekankan pada pengetahuan agama semata, tetapi juga memperhatikan perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan fisik individu. Dalam konteks ini, pendidikan Islam ilmu pengetahuan berperan dalam membentuk manusia yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, pemahaman akan fitrah manusia menegaskan bahwa setiap individu memiliki potensi yang unik yang harus diperhatikan dan dikembangkan. Pendekatan diferensiasi dalam pendidikan menjadi relevan dalam upaya mengoptimalkan potensi-potensi tersebut. Pendidikan Islam ilmu pengetahuan bertujuan untuk membimbing individu dalam menemukan dan mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya sesuai dengan tuntutan syariat Islam.
Dalam konteks pendidikan formal, pengintegrasian nilai-nilai fitrah manusia dalam kurikulum menjadi penting. Hal ini memungkinkan setiap mata pelajaran tidak hanya menjadi sarana untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai wahana untuk memperkuat kesadaran spiritual dan moral siswa. Dengan demikian, pendidikan Islam ilmu pengetahuan tidak hanya menjadi proses akademis, tetapi juga spiritual.
Implikasi lain dari hakikat fitrah manusia dalam pendidikan Islam ilmu pengetahuan adalah pentingnya pembentukan karakter dan kepemimpinan yang berbasis nilai-nilai Islam. Pendidikan tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga individu yang berakhlak mulia, adil, dan bertanggung jawab.Â
Dalam konteks ini, lembaga pendidikan Islam ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang menjadi tonggak kemajuan masyarakat.
Dalam menghadapi dinamika zaman modern, pendidikan Islam ilmu pengetahuan juga harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai fitrah manusia dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini memungkinkan pendidikan Islam tetap relevan dan mampu memberikan solusi atas berbagai tantangan kontemporer yang dihadapi umat manusia.
Dengan demikian, pemahaman akan hakikat fitrah manusia dan implikasinya dalam pendidikan Islam ilmu pengetahuan menegaskan bahwa pendidikan sejati tidak hanya mempersiapkan individu untuk kesuksesan dunia semata, tetapi juga untuk kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan Islam ilmu pengetahuan memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk individu dan masyarakat yang harmonis, berdaya, dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H